Sabtu 09 Mar 2019 21:17 WIB

Trump Respons Dugaan Korut Aktifkan Lagi Fasilitas Roket

Korut diduga sedang membangun kembali tempat peluncuran roket di Sohae.

Presiden AS, Donald Trump
Foto: EPA
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Jumat (8/2), di akan kecewa jika Pyongyang memulai lagi pengujian senjata. Namun, Trump mengulangi kembali keyakinannya dalam hubungannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kendati pertemuan puncak kedua pekan lalu mengalami kegagalan.

"Saya akan terkejut dalam cara yang negatif jika ia melalukan sesuatu yang tidak sesuai dengan pemahaman kami. Tapi kami akan lihat apa yang terjadi," kata Trump kepada wartawan. "Saya akan sangat kecewa jika saya melihat pengujuan (senjata nuklir)."

Komentar Trump muncul setelah dua pusat kajian AS dan lembaga mata-mata Seoul mengatakan pekan ini, bahwa Korea Utara sedang membangun kembali tempat peluncuran roket di Sohae di bagian barat negara itu. Juga tersiar laporan-laporan dari dinas intelejen Korea Selatan mengenai aktivitas baru di sebuah pabrik di Sanumdong dekat Pyongyang yang memproduksi peluru-peluru kendali balistik antarbenua pertama Korea Utara yang mampu mencapai AS.

Pada Jumat, Radio Publik Nasional AS mengutip sejumlah pakar dari Middlebury Institute of International Studies di Kalifornia bahwa, gambar-gambar satelit dari Sanumdong yang diambil pada 22 Februari dan pada Jumat menunjukkan Korea Utara siap meluncurkan satu rudal atau roket luar angkasa. Jeffrey Lewis, salah seorang pakar, mengatakan kepada Reuters, aktivitas di dua tempat tersebut "barangkali berkaitan."

NPR mengatakan, foto-foto pada 22 Februari menunjukkan mobil-mobil, truk-truk dan mobil-mobil pengangkut dan dua alat berat di Sanumdong, sementara gambar-gambar yang diambil pada Jumat memperlihatkan aktivitas telah dihentikan dan salah satu alat angkut telah tak ada lagi. Beberapa pakar lain, termasuk Joel Wit di 38 North dan Michael Ellman dari International Institute for Strategic Studies memberikan pendapat bahwa simpulan tersebut spekulatif.

"Dalam tiga bulan belakangan telah tersiar berbagai laporan mengenai kegiatan di tempat ini yang bisa jadi bohong," kata Wit, merujuk ke Sanumdong. "Bisa jadi kegiatan ini untuk persiapan atau peluncuran atau bukan."

Gedung Putih dan Pentagon tidak segera memberikan tanggapan atas permintaan untuk berkomentar. Departemen Luar Negeri menolak untuk berkomenetar.

Korea Utara telah membekukan pengujian rudal dan nuklir sejak 2017. Dan Trump telah menyatakan ini hasil positif dari perangkulan tingkat tinggi dengan Pyongyang selama hampir setahun.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement