REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Delapan warga negara China termasuk di antara korban tewas dalam peristiwa jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines di dekat Kota Bishoftu, Ethiopia, Ahad (10/3), dalam perjalanan menuju Nairobi, Kenya. Dikutip dari CCTV, stasiun televisi resmi China, delapan warga negara China menjadi korban bersama seluruh 157 penumpang.
Staf Kedutaan Besar China di Ethiopia sedang menuju bandar udara setempat untuk medapatkan data para penumpang, demikian saluran berita resmi setempat. Media resmi Ethiopia mengutip pernyataan pihak maskapai bahwa tidak ada korban selamat dalam penerbangan tersebut.
Pihak maskapai menyebutkan bahwa pesawat jenis Boeing 737-800 Max dengan nomor penerbangan ET302 tujuan Nairobi tersebut terjatuh beberapa saat setelah tinggal landas pada pukul 08.38 waktu setempat. "Diperkirakan pesawat tersebut mengangkut 149 penumpang dan delapan awak. Namun kami tidak bisa mengonfirmasi kepastian manifes penumpang di dalam pesawat itu," demikian pernyataan maskapai Ethiopian Airlines.
Biasanya pesawat itu mengangkut sejumlah penumpang dari China. Pesawat tersebut memiliki jadwal penerbangan langsung ke beberapa kota di daratan China, seperti Beijing dan Guangzhou, demikian Global Times mengutip penuturan seorang warga China yang sering berurusan dengan koleganya di Ethiopia. Pesawat nahas itu mengangkut penumpang dari 33 negara berbeda.
Ethiopian Airlines merupakan maskapai penerbangan terbesar di Afrika dalam pelayanan penumpang dan memiliki rute penerbangan terbanyak.