Senin 11 Mar 2019 12:40 WIB

Arab Saudi Kembangkan Program Penambangan Uranium

Saudi melatih spesialis dalam eksplorasi dan penambangan uranium.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nur Aini
Konsentrat Uranium (ilustrasi)
Foto: Science Photo Library
Konsentrat Uranium (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Kota Raja Abdullah untuk Energi Atom dan Energi Terbarukan (KACARE) meluncurkan program pengambangan kader nasional di bawah payung Proyek Penambangan Uranium di Yordania tengah. Program pelatihan itu akan berlangsung selama satu tahun.

Seperti dilansir di Arab News pada Senin (11/3), program pengembangan kader tersebut bekerja sama dengan Komisi Energi Atom Yordania dan Jordania Uranium Mining Co. Kelompok pertama peserta pelatihan Saudi ke Yordania terdiri atas 13 spesialis yang memiliki keahlian dalam eksplorasi dan penambangan uranium. Para spesialis itu akan melatih kader nasional dalam eksplorasi bijih uranium dan produksi uranium oksida.

Baca Juga

Proyek Penambangan Uranium adalah salah satu komponen dari Proyek Energi Atom Nasional di Arab Saudi. Proyek itu sejalan dengan persyaratan bagi pembangunan nasional berkelanjutan yang digambarkan dalam Visi Saudi 2030.

Presiden KACARE Khalid Al-Sultan menyoroti pentingnya bertukar pengetahuan dan pengalaman dalam mengambangkan sesuatu. Sebab, hal itu berdampak positif dalam mengembangkan keterampilan karyawan yang bekerja di bidang tersebut.

Kepala petugas energi atom KACARE Maher Al-Odan menyebut sebuah studi memperkirakan Arab Saudi memiliki sekitar 60 ribu ton bijih uranium. Dengan populasi Arab Saudi yang berkembang pesat, pasti memberikan tekanan semakin besar pada sumber daya hidrokarbon yang tidak terbarukan di negara itu. Karena itu, Kerajaan Arab Saudi (KSA) sedang mencari sumber energi alternatif dan berkelanjutan untuk daya dan produksi air yang terdealinasi dalam upaya mengurangi konsumsi cadangan bahan bakar fosil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement