REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kecaman global atas kelaikan udara dari jet Boeing 737 MAX 8 semakin intensif. Regulator AS menegaskan kembali dukungan mereka untuk pembuat pesawat, bahkan setelah Uni Eropa dan pihak berwenang lainnya mengeluarkan larangan penggunaan pesawat.
Maskapai asal Kanada, Sunwing Airlines, Rabu (13/3), mengatakan, sementara ini menangguhkan empat jet Boeing 737 MAX 8. "Ini demi alasan komersial yang berkembang yang tidak terkait dengan keselamatan, termasuk pembatasan ruang udara yang diberlakukan oleh beberapa tujuan mitra kami," kata pernyataan maskapai, dilansir di Bloomberg.
Maskapai sedang dalam proses meninjau kembali jadwal terbangnya untuk mengakomodasi pemindahan sementara pesawat 737 MAX dari layanan. Menteri Transportasi Kanada Marc Garneau mengatakan kepada anggota parlemen, dia tidak akan ragu mengambil tindakan terhadap Boeing jika diperlukan. Namun, dia mengatakan, sekarang masih terlalu dini untuk menentukan penyebab kecelakaan Ethiopian Airlines.
"Tanggung jawab kami adalah tetap berpikiran jernih untuk menavigasi situasi yang berkembang ini," kata Garneau.
Pada Rabu (13/3) pagi, Otoritas Penerbangan Sipil Selandia Baru menangguhkan penerbangan Boeing 737 MAX ke atau dari negara itu setelah berdiskusi dengan otoritas lain termasuk FAA. Hanya Fiji Airways yang menerbangkan pesawat tipe ini ke Selandia Baru.
Otoritas Penerbangan Sipil Uni Emirat Arab (UEA) juga melarang jet Boeing 737 MAX dari wilayah udaranya. Itu berarti pesawat tipe ini dikeluarkan dari pusat transit global utama lainnya, mengikuti langkah serupa oleh Singapura.
Setelah India juga melarang 737 MAX, menteri penerbangan negara itu mengatakan, dia akan mengadakan pertemuan darurat untuk menyiapkan rencana darurat untuk meminimalkan gangguan penumpang. Maskapai penerbangan India Spice Jet Ltd dan Jet Airways India Ltd memiliki armada gabungan sekitar 20 pesawat secara keseluruhan, dengan pesanan perusahaan lebih dari 260 total.
Otoritas penerbangan Uni Eropa menangguhkan semua penerbangan 737 MAX 8 dan 737 MAX 9 yang berukuran lebih besar di Eropa. Badan itu, yang biasanya setuju dengan FAA, mengatakan, mereka bertindak atas dasar kehati-hatian dan kepedulian terhadap keselamatan penumpang.
Ethiopia ingin mengirim data penerbangan dan perekam suara kokpit ke Cabang Investigasi Kecelakaan Udara Inggris untuk memulihkan data tersebut. Hal itu menyebabkan para penyelidik AS mengadakan pembicaraan intensif untuk membawa sisa-sisa pesawat ke Amerika.
Pejabat AS ingin agar perekam dikirim ke Dewan Keselamatan Transportasi Nasional dengan alasan para ahli pemerintah Amerika akan menyediakan unduhan data yang paling andal dan akurat, menurut laporan itu. AS belum menerima keputusan akhir pada Selasa malam.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan pada Selasa (12/3) malam, tinjauannya tidak menunjukkan masalah kinerja sistemis dan tidak memberikan dasar untuk memerintahkan penangguhan penggunaan pesawat. Pejabat Kepala Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Daniel Elwell mengatakan, agensi tersebut terus memonitor penyelidikan terhadap kecelakaan fatal di Etiopia dan akan mengambil tindakan jika perlu. Tidak ada otoritas penerbangan sipil lainnya yang memberikan data FAA yang akan menjamin tindakan, kata badan tersebut.
Kepala Pejabat Eksekutif Boeing Dennis Muilenburg membela keamanan 737 MAX kepada Presiden AS Donald Trump dalam panggilan telepon pada Selasa (12/3) tak lama setelah Presiden mengkritik pesawat terbang modern yang telah menjadi terlalu rumit. Meskipun Boeing tetap menyatakan pesawatnya aman, namun pilot Ethiopian Airlines telah mendapat pelatihan tambahan tentang Boeing 737 MAX setelah Lion Air jatuh.
"Kami telah melakukan prosedur pelatihan tambahan dalam manual kami dan dalam simulasi kami," kata Chief Executive Officer Ethiopian Airlines Tewolde GebreMariam.