Rabu 13 Mar 2019 18:27 WIB

Giliran Selandia Baru Tangguhkan Boeing 737 MAX 8

Selandia Baru mengikuti banyak negara lain di dunia yang menangguhkan pesawat itu.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Pesawat Ethiopian Airlines.
Foto: AP
Pesawat Ethiopian Airlines.

REPUBLIKA.CO.ID,WELLINGTON -- Badan pengawas penerbangan Selandia Baru melarang sementara penerbangan pesawat Boeing 737 MAX, Rabu (13/3). Selandia Baru bergabung dengan rekan lainnya di seluruh dunia yang berhati-hati menyusul jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines.

Ini merupakan kecelakaan kedua yang melibatikan Boeing 737 MAX 8 dalam kurun kurang dari enam bulan. Sebelumnya, Lion Air jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Baca Juga

Otoritas Penerbangan Sipil Selandia Baru (CAA) menyatakan, pihaknya memberlakukan penangguhan sementara setelah berkonsultasi dengan regulator lain.

"Penilaian CAA telah mempertimbangkan tingkat ketidakpastian mengenai penyebab kecelakaan Ethiopian Airlines baru-baru ini ditambah ulasannya tentang desain pesawat," kata CAA dalam sebuah pernyataan, dilansir dari laman Channel News Asia, Rabu (13/3).

Regulator menyatakan, hanya satu maskapai, Fiji Airways, yang menerbangkan 737 MAX ke Selandia Baru. Sedangkan dari New Zealand tidak memiliki satupun pesawat dalam armadanya yang menggunakan 737 MAX.

Sebelumnya, pada Ahad (10/3), pesawat Ethiopian Airlines 737 MAX 8 hilang kontak setelah beberapa menit mengudara. Pesawat dilaporkan jatuh dan menewaskan 157 orang di dalamnya.

Di samping itu, Hong Kong juga melarang pesawat Boeing 737 MAX dari wilayahnya, Rabu (13/3). Departemen Penerbangan Sipil semiotonom Cina (CAD) menyatakan, pihaknya memberlakukan penangguhan sementara sejak pukul 18.00 waktu setempat pada Rabu.

Langkah ini terkait pengoperasian pesawat Boeing 737 MAX, baik yang keluar maupun masuk ke Hong Kong. Seorang juru bicara CAD mengatakan, larangan itu dilakukan sebagai tindakan pencegahan untuk memastikan keselamatan penerbangan. Selain itu juga diberlakukan guna melindungi masyarakat.

Departemen menambahkan, mereka telah melakukan kontak dalam beberapa hari terakhir dengan Administrasi Penerbangan Federal AS, dan organisasi terkait. Termasuk dua maskapai penerbangan, Spice Jet India dan Globus Airlines Rusia, yang baru-baru ini menggunakan 737 MAX untuk penerbangan ke Hong Kong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement