REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Pilot Ethiopian Airlines Boeing 737 Max 8 yang jatuh ternyata telah melaporkan masalah kontrol penerbangan sesaat sebelum pesawat jatuh, sebagaimana diungkap maskapai, Rabu (13/3). Saat ini, kotak hitam pesawat yang jatuh beberapa saat setelah landas dari Bandara Addis Ababa itu bersiap dikirim ke Eropa untuk diselidiki.
Penyebab jatuhnya pesawat Ethiopian Air yang mengguncang industri penerbangan global itu hingga kini masih belum diketahui jelas. Kecelakaan juga kerap dikaitkan dengan kecelakaan pesawat jenis serupa milik Maskapai Lion Air Oktober lalu yang menewaskan 189 orang.
Meskipun tidak ada bukti hubungan, kecelakaan dengan jenis pesawat yang sama tersebut membuat khawatir sejumlah pihak, terutama maskapai yang memakai Boeing 737 Max. Sejak kecelakaan Lion Air di Indonesia, ada perhatian pada sistem otomatis yang menukikkan hidung pesawat ke bawah.
Juru bicara Ethiopia Airlines Asrat Begashaw mengatakan kepada Reuters masih belum jelas apa yang terjadi pada Ahad (10/3), tetapi pilotnya telah melaporkan masalah kontrol yang bertentangan dengan faktor-faktor eksternal.
"Pilot melaporkan masalah kontrol penerbangan dan meminta untuk kembali. Bahkan dia diizinkan kembali," katanya.
Pasca musibah kecelakaan tersebut, beberapa negara, termasuk Uni Eropa, telah menangguhkan pengoperasian Boeing 737 Max 8. Sekitar dua pertiga maskapai menggunakan dari 371 jet tersebut yang beroperasi di seluruh dunia.