REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Petinggi pertahanan siber Amerika Serikat (AS) mengatakan AS siap melancarkan operasi siber yang lebih agresif. Operasi tersebut untuk menyerang balik ketika serangan siber terhadap AS semakin gencar.
Hal itu diungkapkan Kepala Komando Siber Angkatan Bersenjata AS Jenderal Tentara Paul Nakasone kepada Kongres AS. Ia mengatakan militer AS banyak belajar tentang perang siber.
Hal itu terutama setelah mereka bekerja sama dengan badan-badan pemerintah lainya untuk menggagalkan Rusia mengintervensi pemilihan paruh waktu 2018 lalu. Ia mengatakan kini fokusnya kepada pemilihan umum selanjutnya.
Nakasone mengatakan serangan siber dari Rusia, Cina, Korea Utara, dan Iran semakin canggih. Tapi sampai saat ini perhatian terhadap konsekuensi serangan-serangan tersebut masih kecil.
Pernyataan yang ia sampaikan pada Rabu (13/3), Angkatan Laut melaporkan tentang adanya penerobosan sistem mereka. Kesimpulannya penerobosan itu karena angkatan laut kalah dalam perang siber.