REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia pada menjadi negara berikutnya yang menutup wilayah udaranya bagi semua pesawat Boeing 737 MAX, Kamis (14/3). Langkah itu diambil setelah 737 MAX terlibat dalam dua kecelakaan terpisah dalam lima bulan terakhir.
Dilansir dari laman Anadolu Agency Jumat (15/3), Otoritas penerbangan Rusia, Badan Transportasi Udara Federal atau Rosaviation, menyatakan dua pesawat Boeing 737 MAX yang dioperasikan oleh perusahaan penerbangan Rusia ditangguhkan penerbangannya.
Tidak hanya Rusia, sejumlah negara di dunia juga telah menangguhkan operasi pesawat Boeing 737 MAX. Insiden terjadi dari model pesawat 737 MAX 8, sebagian negara hanya menghentikan model yang sama.
Sementara yang lain telah menghentikan seluruh penerbangan dari seluruh model 737 MAX. Pesawat tersebut menjadi andalan bagi perusahaan penerbangan dengan penjualan dalam waktu yang cepat. Sejumlah negara yang melarang pengoperasian Boeing 737 MAX di antaranya Amerika Serikat, Jepang, Selandia Baru, Turki, Brasil, Indonesia, Cina, Ethiopia, dan Kanada.
Pada Ahad (10/3), pesawat Boeing 737 MAX 8 menuju Kenya mengalami kecelakaan yang menewaskan seluruh penumpang,dan awak di dalamnya. Pesawat jatuh hanya enam menit setelah lepas landas dari bandara di Addis Ababa, Ethiopia. Sebanyak 157 orang yang terdiri atas 149 penumpang dan delapan anggota awak, tewas dalam kecelakaan itu.
Model pesawat yang sama juga terlibat dalam kecelakaan Oktober di Karawang. Total 189 orang di pesawat Lion Air JT610 tewas dalam kecelakaan itu. Kecelakaan itu juga terjadi tak lama setelah tinggal landas.