Sabtu 16 Mar 2019 03:22 WIB

'Saya Orang Terakhir yang Keluar Hidup-Hidup dari Masjid'

Ramzan Ali, masih terbayang-bayang serangan mematikan di Christchurch

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Esthi Maharani
Evakuasi korban penembakan di Masjid Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3).
Foto: Youtube
Evakuasi korban penembakan di Masjid Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHURCH — Salah seorang korban selamat bernama Ramzan Ali, masih terbayang-bayang serangan mematikan di dua masjid wilayah Christchurch, Selandia Baru. Ia selamat karena bersembunyi di bawah meja. 

Ia menyaksikan beberapa jamaah yang ketakutan melihat orang-orang ditembak mati di depan mata mereka. Seorang pria duduk di sana dan sempat memintanya untuk tidak keluar dari persembunyian. Nahas, pria yang memintanya tetap bersembunyi justru ditembak.

Baca Juga

“Darah itu memercik ke arahku dan aku berpikir, ‘Ya Tuhan, apa yang akan terjadi padaku sekarang?’ Untungnya, aku masih hidup,” kata Ramzan kepada Newshub New Zealand, Jumat (15/3).

Ramzan menceritakan awal kejadian penembakan. Waktu itu, para jamaah baru saja hendak memulai shalat Jumat di Masjid Al-Noor. Dia memperikirakan ada sekitar 300 jamaah sholat di sana. Ia terus berdoa agar para pelaku segera kehabisan peluru, dan ia bisa melarikan diri.

“Saya berdoa semoga mereka kehabisan peluru, jadi yang saya lakukan saat itu adalah menunggu dan berdoa kepada Tuhan, ‘Tolong agar mereka kehabisan peluru’,” ungkap Ramzan.

Doanya diijabah, ketika salah satu pelaku berhenti menembak. Saat pelaku sedang mengisi ulang peluru, ia akhirnya berhasil melarikan diri. “Saya adalah orang terakhir yang keluar dari masjid itu hidup-hidup,” kenang Ramzan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement