Sabtu 16 Mar 2019 12:33 WIB

Perhimpunan Tionghoa: Penembak Brutal Harus Dihukum Berat

INTI meminta warga tak terprovokasi pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan.

Rep: Mabruroh/ Red: Endro Yuwanto
Teror Masjid Christchurch. Brenton Tarrant (wajahnya disamarkan) tampil di sidang atas pembunuhan massal di dua masjid di Christchurch, Ahad (16/3).
Foto: EPA
Teror Masjid Christchurch. Brenton Tarrant (wajahnya disamarkan) tampil di sidang atas pembunuhan massal di dua masjid di Christchurch, Ahad (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) mengutuk keras aksi penembakan brutal di Selandia Baru pada Jumat (15/3) kemarin. INTI juga meminta agar pelaku dijatuhi hukuman yang setimpal.

“Menyerukan kepada para pihak berwenang untuk mengusut tuntas motif di balik teror tersebut sekaligus menjatuhkan hukuman yang sepadan, seberat-beratnya,” kata Ketua Umum INTI Teddy Sugianto dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (16/3).

Baca Juga

Saat ini, menurut Teddy, semua orang memimpikan dunia baru yang lebih adil, makmur, rukun, damai, harmonis, dan berkeadaban. Namun tiba-tiba dikagetkan dengan serangan teror sadis di dua masjid di Selandia Baru pada Jumat (15/3) siang. “Kami mendoakan semoga korban yang meninggal dunia agar tenang damai di haribaan Tuhan Yang Maha Esa dan kepada keluarga yang ditinggalkan semoga tetap diberikan kekuatan dan ketabahan,” kata dia.

Teddy juga meminta agar seluruh masyarakat Indonesia tetap berpikir jernih dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dari peristiwa tersebut. Apalagi dengan menyebarnya video penyerangan sadis tersebut. Ia pun meminta agar masyarakat menahan diri.

“Masyarakat harus turut waspada ikut menjaga keamanan lingkungan masing-masing dan bila menjumpai hal-hal yang mencurigakan dapat segera melaporkannya kepada pihak yang berwajib,” kata Teddy.

Teddy juga meminta Pemerintah Indonesia agar mengambil langkah sistematis. Terutama terus memantau kondisi WNI di Selandia Baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement