Ahad 17 Mar 2019 15:41 WIB

Warga Asli Selandia Menari Haka di Depan Masjid Christchurch

Haka ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu terhormat, syukuran, atau pemakaman.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ani Nursalikah
Teror Masjid Christchurch. Suasana di depan masjid Al Noor di Jalan Deans, Christchurch, Sabtu (16/3), sehari usai insiden teror yang menewaskan 49 orang.
Foto: EPA
Teror Masjid Christchurch. Suasana di depan masjid Al Noor di Jalan Deans, Christchurch, Sabtu (16/3), sehari usai insiden teror yang menewaskan 49 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHURCH -- Anggota Black Power melakukan tarian penghormatan haka di luar Masjid Al Noor di Christchurch, Ahad (17/3). Black Power adalah geng terkemuka di Selandia Baru, yang anggotanya sebagian besar adalah warga asli Selandia Baru, suku Māori, dan Polinesia.

Dikelilingi oleh puluhan pelayat lain dan menghadap banyak bunga yang ditinggalkan di dekat masjid, kelompok pria melakukan haka saat kerumunan berdiri dalam keheningan. "Kami menunggu 'hari besar' sehingga kami bisa datang dan mendukung mereka," kata anggota Black Power, Shane Turner, dilansir di New Zealand Herald, Ahad (17/3).

Baca Juga

Haka adalah tari perang dalam budaya Māori. Ini adalah tarian postur yang dilakukan oleh sebuah kelompok dengan gerakan kuat dan injakan kaki dengan iringan teriakan yang ritmis. Haka ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu terhormat, syukuran, atau pemakaman yang luar biasa.

Ribuan orang telah berkumpul di berbagai lokasi di seluruh negeri untuk memberikan penghormatan. Lebih dari lima juta dolar AS telah disumbangkan untuk para korban serangan teror.

Korban tewas hari ini naik menjadi 50, dengan korban mulai dari usia dua tahun hingga lebih dari 60 tahun. Beberapa jenazah telah dikembalikan ke keluarga mereka.

Sebanyak 34 orang yang terluka tetap berada di Rumah Sakit Christchurch. Sebanyak 12 dari mereka dalam kondisi kritis dan dalam perawatan intensif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement