Ahad 17 Mar 2019 17:45 WIB

Iran: Serangan Christchurch Tanda untuk Lawan Islamofobia

Menurut Rouhani, serangan di Selandia Baru membuktikan terorisme momok global.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Iran Hassan Rouhani
Foto: AP
Presiden Iran Hassan Rouhani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani menyerukan dunia internasional berdiri melawan islamofobia. Pernyataannya berkaitan dengan serangan terhadap dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat lalu.

Rouhani mengecam serangan brutal di Christchurch. "Serangan teroris, rasialis terhadap jamaah Muslim di Selandia Baru adalah tindakan brutal dan tragis yang memenuhi hati semua Muslim dan orang-orang bebas di seluruh dunia, termasuk bangsa Iran, dengan kesedihan mendalam," katanya, Sabtu (16/3), dikutip laman Anadolu Agency.

"Serangan itu adalah tanda lain untuk pentingnya perang komprehensif melawan terorisme dan penyebaran kebencian terhadap kelompok etnis dan agama, juga islamofobia yang umum di Barat, yang sayangnya dikipasi oleh beberapa kekuatan Barat," kata Rouhani.

photo

Menurut Rouhani, serangan di Selandia Baru membuktikan terorisme masih menjadi momok global. Dia menilai dibutuhkan perjuangan terpadu dan pendekatan identik semua negara terhadap kekerasan serta ekstremisme di mana pun di dunia.

Dua masjid di Christchurch menjadi sasaran penembakan brutal pada Jumat lalu. Setidaknya 50 orang telah dilaporkan tewas dalam insiden tersebut, sementara puluhan lainnya masih dirawat.

Pelaku penembakan diketahui bernama Brenton Tarrant, seorang warga Australia. Dia ditangkap sekitar 30 menit pascakejadian. Pada Sabtu lalu, Tarrant telah menjalani sidang perdananya.

Dia didakwa dengan satu pasal pembunuhan. Namun, pasal-pasal lain diperkirakan akan dikenakan terhadapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement