Ahad 17 Mar 2019 20:47 WIB

Biden Koreksi Pencalonannya dalam Pilpres AS

Namun selama sisa pidatonya, Biden tampak ingin mencalonkan diri sebagai presiden AS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Budi Raharjo
Joe Biden
Foto: EPA/Sergey Dolzhenko
Joe Biden

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan wakil presiden Amerika Serikat (AS) era pemerintahan Barack Obama, Joe Biden, mengumumkan pencalonan dirinya dalam ajang pilpres AS pada 2020 mendatang. Namun dia segera mengoreksi ucapannya.

Dalam sebuah pidato di acara perjamuan makan malam dengan anggota Partai Demokrat di Negara Bagian Delaware pada Sabtu (16/3), Biden mengatakan bahwa dirinya memiliki rekor paling progresif dari siapa pun yang mencalonkan diri dalam pilpres AS. Namun kemudian dia mengoreksi ucapannya dengan mengatakan, "Siapa pun yang akan mencalonkan diri".

Menyadari Biden terselip lidah, hadirin pun bersorak sorai menyurakan dukungan terhadap pencalonannya. "Saya tidak bersungguh-sungguh," ujarnya, dikutip laman BBC.

Namun selama sisa pidatonya, Biden memang tampak ingin mencalonkan diri sebagai presiden AS. Dia berulang kali menyerang pemerintahan Donald Trump. Dia menuding Trump sebagai pemicu perpecahan di AS melalui kebijakan-kebijakannya.

Oleh sebab itu, Biden menilai, pilpres pada 2020 mendatang merupakan yang terpenting dalam satu abad. "Satu-satunya hal yang cukup kuat untuk mencabik Amerika adalah Amerika sendiri, dan kami telah melihat permulaannya," ujarnya, dikutip laman the Guardian.

Biden pun menuding Trump telah memundurkan peran AS sebagai pemimpin di panggung dunia serta meninggalkan sekutunya. Bukan kebetulan pula istilah "berita bohong" yang kerap digunakan Trump menjadi ungkapan pilihan bagi setiap penguasa lalim yang meneror rakyatnya. "Kita benar-benar dalam pertempuran untuk jiwa Amerika," kata Biden.

Gubernur Delaware John Carney berpendapat Biden tampak telah siap untuk bertarung dalam pilpres AS. "Menurut pendapat saya, kita tidak pernah membutuhkan Joe Biden lebih dari yang kita butuhkan saat ini," kata dia.

Biden adalah salah satu tokoh Demokrat yang difavoritkan untuk maju dalam kontestasi pilpres AS pada 2020. Sebelum lidahnya terceplos menyinggung pencalonannya, dukungan terhadap Biden telah mengalir.

Pada pertemuan International Association of Firefighters (IAFF) yang diselenggarakan di Washington pada  Selasa pekan lalu, para petugas pemadam kebakaran di AS memekikkan dukungan untuk Biden agar mencalonkan diri sebagai presiden AS. Namun Biden menanggapi santai hal tersebut. "Berhati-hatilah dengan yang kalian inginkan," kata Biden dengan nada berguarau.

Presiden IAFF Harold Schaitberger mengatakan, jika Biden memutuskan mencalonkan diri dalam pilpres, serikat pekerjanya akan memberi dukungan penuh kepadanya. "Dia (Biden) mengatakan kepada saya bahwa dia sedang bersiap-siap membuat keputusan penting, dan saya memastikan dia tahu bahwa ketika dia siap menarik pelatuk, begitu juga kita," ujarnya.

Selain Biden, terdapat beberapa tokoh yang diprediksi akan menjadi bakal calon presiden dari Demokrat. Dua tokoh di antaranya adalah mantan kandidat gubernur Georgia Stacey Abrams dan mantan perwakilan AS Beto O'Rourke.

Namun jajak pendapat secara konsisten menunjukkan bahwa Biden paling berpeluang menjadi pilihan utama dibandingkan politisi Demokrat lainnya. Dia bersaing dengan Senator Bernie Sanders dari Vermont.  

Jika Biden benar-benar memutuskan ikut dalam bursa capres dari Demokrat, hal itu akan membuat persaingan semakin sengit. Saat ini terdapat 15 politisi Demokrat yang telah mengajukan diri untuk menjadi capres.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement