Senin 18 Mar 2019 09:53 WIB

Maduro Berencana Rombak Kabinet

Perombakan terjadi setelah pemadaman berlangsung hampir selama sepekan.

Rep: Rossi Handayani / Red: Ani Nursalikah
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro saat peringatan Angostura Discour Bicentennial di Ciudad Bolivar, Venezuela (15/2).
Foto: EPA
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro saat peringatan Angostura Discour Bicentennial di Ciudad Bolivar, Venezuela (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengatakan Presiden Nicolas Maduro sedang merencanakan perombakan mendalam pemerintahannya, Ahad (17/3).

"Presiden Nicolas Maduro telah meminta seluruh kabinet eksekutif meninjau ulang peran mereka dalam restrukturisasi mendalam metode dan fungsi pemerintah Bolivarian, untuk melindungi tanah air Bolivar dan Chavez dari ancaman apa pun," tulis Rodriguez di Twitter, merujuk kepada pemimpin kemerdekaan Simon Bolivar, dan mantan presiden Hugo Chavez.

Baca Juga

Perombakan terjadi setelah pemadaman berlangsung hampir selama sepekan. Venezuela telah mengalami hiperinflasi ekonomi, kekurangan makanan, obat-obatan dan emigrasi jutaan warga.

Maduro menyalahkan pemadaman listrik atas serangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Selain itu, juga bagian dari sabotase oleh oposisi.

Akan tetapi para insinyur kelistrikan setempat mengatakan kepada Reuters, penyebab pemadaman disebabkan kurangnya investasi selama bertahun-tahun. Kemudian, karena kurangnya pemeliharaan pembangkit listrik, dan jaringan listrik negara.

Maduro menghadapi tantangan kepresidenannya dari pemimpin oposisi, Juan Guaido. Ia mendeklarasikan diri sebagai pemimpin oposisi pada Januari untuk menjadi presiden sementara.

photo
Pemimpin Majelis Nasional Juan Guaido memproklamirkan diri sebagai presiden sementara Venezuela di Central University of Venezuela di Caracas.

Alasan Guaido menjadi pemimpin oposisi yakni karena, pemilihan kembali Maduro pada Mei 2018 dianggap tidak sah. Sebagian besar negara Barat telah mengakui Guaido sebagai pemimpin negara yang sah.

Maduro telah berulang kali mengubah anggota Kabinet sejak menjabat pada 2013. Dengan anggota militer naik ke jabatan yang memimpin kementerian minyak, interior dan listrik.

Dalam kunjungan ke pekerja listrik di negara bagian Bolivar selatan pada Sabtu, Maduro berjanji melakukan restrukturisasi perusahaan listrik negara Corpoelec. Ia juga berjanji untuk membuat unit di angkatan bersenjata, fokus melindungi infrastruktur utama dari serangan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement