Senin 18 Mar 2019 21:27 WIB

Satu Orang Meninggal dalam Penembakan Trem Utrecht

Terjadi penembakan di dalam trem di Utrecht.

Rep: Muhammad Riza Wahyu Pratama/ Red: Reiny Dwinanda
Insiden penembakan terjadi pada sebuah trem di Utrecht, Belanda, Senin (18/3).
Insiden penembakan terjadi pada sebuah trem di Utrecht, Belanda, Senin (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, UTRECHT -- Satu orang meninggal dan beberapa lainnya luka-luka dalam sebuah aksi penembakan di Trem Utrecht. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.45 waktu setempat di sebuah trem di Oktoberplein 24.

Dilansir DutchNews, Senin (18/3), jalur transportasi di dekat stasiun kota itu dikabarkan telah ditutup. Layanan trem dikabarkan juga dihentikan.

Baca Juga

Koordinator Nasional Keamanan dan Penanggulangan Teror Belanda (NCTV) meningkatkan level ancaman keamanan menjadi level 5 alias level tertinggi. Status keamanan belum pernah ditetapkan sampai level 5 sejak lembaga itu dibentuk.

Pelaku penembakan dikabarkan masih dalam pengejaran. Ada dugaan motif teroris, kata Kepala NCTV, Pieter-Jaap Aalbersberg.

Polisi belum mengkonfirmasi jumlah korban dalam insiden tersebut. Namun, dikabarkan tiga orang telah dilarikan dengan ambulans. Media lokal mengatakan, satu orang terbunuh dalam peristiwa itu. Kesimpulan itu diambil berdasarkan foto tentang sebuah jasad yang ditutupi kain putih di samping trem.

Juru bicara kepolisian, Bernhard Jens mengatakan kepada NOS, diperkirakan pelaku bersenjata meninggalkan tempat kejadian dengan menggunalan Renault Clio berwarna merah.

"Kami mencoba untuk mengetahui lebih jauh tentang peristiwa itu, memberikan bantuan kepada korban, dan pastinya kami sedang berusaha menangkap pelaku yang bertanggung jawab atas hal ini sesegera mungkin," kata Bernhard.

Keamanan telah ditingkatkan di Bandara Schiphol dan pusat transportasi lainnya. Anak-anak yang berada di sekolah diminta untuk tetap berada di dalam ruangan.

Perdana Menteri Mark Rutte membuka pertemuan pagi dengan partai koalisi untuk membahas peristiwa tersebut. Ketika ditanyakan soal kemungkinan motif teroris, ia menjawab, "Kami masih melakukan investigasi, tapi kami sangat prihatin dengan peristiwa itu," kata Mark Rutte.

Seorang saksi dikutip oleh laman Nu.nl mengatakan, seorang pria tiba-tiba mulai melepaskan tembakan di dekatnya. Sementara itu, diceritakan kepada NRC, pelaku muncul untuk menyerang orang yang duduk di kursi.

"Kondektur tidak bisa membuka pintu. Namun, dua orang pemuda kemudian memecahkan kaca sehingga saya bisa keluar," kata saksi tersebut.

Sementara saksi yang lain bercerita kepada media lokal, RTV Utrecht bahwa ia melihat seorang wanita terbaring di lantai. Kepada perempuan tersebut, saksi itu mengatakan tidak bisa melakukan apa pun.

"Menurut saya, ia berusia antara 20 sampai 35 tahun ," kata seorang saksi, Jimmy de Koster.

Dia mendengar tiga kali tembakan dan empat orang berlari ke arahnya dan mencoba menariknya keluar. Ia kemudian mendengar tembakan kembali dan orang-orang meninggalkannya.

"Itu adalah peristiwa yang sangat kacau," kata Jimmy.

Reporter RTV Utrecht Dennis van Ommeren mengatakan di Twitter, satu jenazah terlihat ditutupi dengan kain putih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement