Selasa 19 Mar 2019 01:15 WIB

Paus Mati Telan 40 Kilogram Plastik Ditemukan di Filipina

Plastik dalam tubuh paus mulai mengeras.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi paus mati
Foto: Cara Field/The Marine Mammal Center via AP
Ilustrasi paus mati

REPUBLIKA.CO.ID, DAVAO -- Seekor paus mati yang hanyut di Filipina membawa 40 kg kantong plastik di dalam perutnya. Jumlah ini disebut-sebut merupakan yang terbanyak yang pernah ditemukan dalam tubuh seekor paus.

Para pekerja di Museum Kolektor D'Bone menemukan paus paruh Cuvier di timur Kota Davao pada awal Maret. Dalam sebuah unggahan di Facebook, hewan itu dipenuhi plastik paling banyak yang pernah dilihat dalam ikan paus.

Baca Juga

Ada 16 karung beras di perutnya, serta beberapa tas belanja. Museum akan mengunggah daftar lengkap barang yang ditemukan di dalam paus dalam beberapa hari ke depan.

"Saya tidak siap dengan jumlah plastik (di dalam paus). Itu sangat besar, plastiknya mulai kalsifikasi (proses mengeras menjadi kapur)," kata pendiri dan presiden museum, Darrell Blatchley, seperti dilansir BBC, Selasa (19/3).

Penggunaan plastik sekali pakai adalah masalah khusus di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Filipina. Lima negara Asia, Cina, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand menyumbang hingga 60 persen dari sampah plastik yang berakhir di lautan, menurut laporan 2015 oleh juru kampanye lingkungan Ocean Conservancy dan Pusat Bisnis dan Lingkungan McKinsey.

Pada Juni tahun lalu, seekor paus pilot mati di Thailand setelah menelan 80 kantong plastik. Kematiannya datang tak lama setelah sebuah laporan untuk pemerintah Inggris mengungkapkan tingkat plastik di lautan bisa tiga kali lipat dalam satu dekade kecuali langkah-langkah diambil untuk mengekang sampah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement