REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Suriah dengan keras telah mengutuk dukungan yang diberikan pemerintah AS kepada organisasi teroris di Suriah. Pemerintah di Damaskus menegaskan dukungan itu takkan mempengaruhi pendirian Suriah memerangi terorisme dan pendudukan asing sampai pembebasan setiap jengkal wilayahnya.
"AS melanjutkan dukungan nyatanya buat terorisme yang mengancam Suriah, dalam pelanggaran nyata dan terus-menerus terhadap Piagam PBB serta ketentuan hukum internasional serta resolusi terkait," kata seorang juru bicara di Kementerian Urusan Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah di dalam satu pernyataan.
Departemen Luar Negeri AS belum lama ini mengumumkan penawaran lima juga dolar AS buat apa yang disebut "organisasi helm putih", sayap misi khusus Jabhat An-Nusra dan ISIS, selain peran organisasi tersebut dalam menyusun kebohongan, skenario dan video mengenai masalah serangan senjata kimia di Suriah.
Juru bicara tersebut, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Suriah, SANA menambahkan langkah putus asa AS itu masih bertaruh untuk mendukung terorisme guna mewujudkan sasaran agenda khususnya di Suriah untuk melayani penguasa pendudukan Israel. Ia menyimpulkan dengan mengatakan Republik Arab Suriah dengan keras mengutuk tindakan pemerintah AS dalam menawarkan dukungan diam-diam dan terbuka buat organisasi teror termasuk apa yang dinamakan "helm putih".
Juru bicara tersebut menyeru pemerintah AS agar menghormati resolusi Dewan Keamanan PBB berkaitan dengan memerangi terorisme dan berhenti mendanai Jabhat An-Nusra dan organisasi lain yang berafiliasi kepadanya.