Selasa 19 Mar 2019 16:19 WIB

Kelompok Politisi Desak Presiden Aljazair Segera Mundur

Kelompok politisi minta Presiden Aljazair segera mundur di akhir masa jabatannya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika pada 2014.
Foto: (AP Photo/Sidali Djarboub
Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika pada 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, ALJIR -- Kelompok baru yang terdiri atas pemimpin-pemimpin politik, oposisi, dan aktivis meminta Presiden Aljazair Abdelaziz Boutefika untuk mundur. Mereka minta Boutefika untuk segara turun dari kursi presiden pada akhir masa jabatannya 28 April mendatang.

Kelompok yang menamakan diri mereka the National Coordination for Change juga meminta militer untuk tidak ikut campur dalam urusan politik. Dalam pernyataan yang berjudul Platform of Change, kelompok itu mendorong pemerintahan Boutefika untuk segera mengundurkan diri.

Baca Juga

"Ada kebutuhan mendesak dalam melakukan perubahan sistem secara radikal dengan mengganti personel baru," kata kelompok tersebut, Selasa (19/3).

Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah rakyat dan mahasiswa Aljazair menggelar demonstrasi besar-besaran selama tiga pekan. Mereka meminta Boutefika untuk tidak maju lagi dalam pemilihan umum April mendatang.

Pemerintah Aljazair biasanya dapat memanipulasi oposisi mereka yang lemah. Tapi kini mereka berhadapan dengan oposisi baru yang berpengaruh. Selain itu, semakin meningkatnya unjuk rasa yang dilakukan ratusan ribu rakyat di jalan-jalan ibu kota Aljir.

The National Coordination for Change diisi orang-orang berpengaruh di Aljazair. Mereka di antaranya aktivis hak asasi manusia Mustapha Bouchach, ketua oposisi Karim Tabou, mantan menteri keuangan Ali Benouari, serta dua aktivis Islam terkemuka Mourad Dhina dan Kamel Guemaz.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement