REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Hungaria membuka kantor perwakilan perdagangan asing di Yerusalem, Selasa (19/3). Acara peresmian dihadiri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto.
Netanyahu mengapresiasi keputusan Hungaria membuka kantor perwakilan perdagangan di Yerusalem. Menurutnya, itu adalah kantor perwakilan Eropa pertama yang dibuka di Yerusalem dalam beberapa dekade terakhir.
Dia menekankan tentang pentingnya peran Hungaria dalam mengubah sikap Eropa atas Yerusalem. Sementara Szijjarto mengatakan komunitas internasional memang harus bersikap adil terhadap Israel.
“Kami selalu bersikeras sikap masyarakat internasional terhadap Israel harus selalu adil dan seimbang,” kata Szijjarto, dikutip laman Anadolu Agency.
Pada Februari lalu, Netanyahu mengumumkan Hungaria telah memutuskan membuka kantor diplomatik di Yerusalem. Hal itu mendapat sambutan positif dari Israel. Sebab Uni Eropa tak pernah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Uni Eropa memandang Yerusalem adalah sebuah wilayah yang diduduki. Status atas kota tersebut harus diselesaikan melalui perundingan dengan Palestina.
Pada Desember 2017, Amerika Serikat (AS) mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Ia menjadi negara pertama yang melakukan hal tersebut. Pada Mei 2018, AS memindahkan kedutaan besarnya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Langkah AS mendapat kecaman dari dunia internasional, khususnya negara-negara Muslim.