REPUBLIKA.CO.ID, BEIRA -- Topan Idai yang melanda Mozambik dan Zimbabwe dikhawatirkan menewaskan lebih dari 300 orang.
"Kami sudah mencatat lebih dari 200 orang tewas, dan hampir 350 ribu orang dalam bahaya," kata Presiden Mozambik, Filipe Nyusi, dilansir dari laman Channel News Asia, Rabu (20/3).
Sementara pemerintah di Zimbabwe menyatakan, sekitar 100 orang telah tewas, tetapi jumlah korban bisa tiga kali lipat dari angka itu. Menteri pemerintah daerah Zimbabwe, Juli Moyo menyebutkan, badai itu juga menyerang Zimbabwe timur, menewaskan sekitar 100 orang. Jumlah itu dikhawatirkan bisa mencapai 300.
Empat hari setelah Topan Idai, tim-tim darurat di Mozambik bagian tengah menyebar dengan menggunakan perahu dan helikopter. Mereka berusaha untuk menarik korban selamat dari atap dan puncak pohon, terkadang penyelamat juga bekerja di tengah malam.
Personel angkatan udara dari Mozambik dan Afrika Selatan direkrut untuk melakukan misi penyelamatan. Sementara sebuah LSM, Rescue South Africa menyatakan telah menyelamatkan 34 orang dari Jumat malam, dengan menggunakan tiga helikopter.
"Ini adalah satu-satunya cara untuk mengakses orang-orang yang terdampar," ujar Rescue SA, Abrie Senekal. LSM itu juga berusaha untuk mengerahkan lebih banyak helikopter.
Kepala Rescue SA, Ian Scher mengungkapkan, tim helikopter harus membuat keputusan sulit. Terkadang, mereka hanya bisa menyelamatkan dua dari lima korban bencana. Lalu mereka menjatuhkan makanan dan pergi untuk mendatangi orang lain dari bahaya besar.