Kamis 21 Mar 2019 16:44 WIB

OKI akan Bahas Aksi Teroris di Selandia Baru

OKI turut mengundang PBB dan Uni Eropa untuk membahas penembakan di Selandia Baru.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
 Pemakaman korban teror penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru, Rabu (20/3).
Foto: AP/Mark Baker
Pemakaman korban teror penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru, Rabu (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dijadwalkan menggelar pertemuan pada Jumat (22/3) untuk membahas insiden penembakan dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Perwakilan PBB dan Uni Eropa disebut diundang dalam pertemuan tersebut.

“Turki, sebagai Ketua KTT OKI telah menyerukan pertemuan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas meningkatnya kekerasan berdasarkan Islamofobia, rasialisme, dan xenofobia, khususnya serangan teroris yang menargetkan dua masjid di Selandia Baru pada 15 Maret 2019,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan pada Kamis (21/3), dikutip laman Anadolu Agency.

Baca Juga

Pertemuan tersebut akan diselenggarakan di Istanbul dan diketuai Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. Kementerian Luar Turki mengatakan pertemuan tersebut juga dihadiri perwakilan dari organisasi internasional seperti PBB, Uni Eropa, serta Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE).

Pada Jumat pekan lalu, dua masjid di Christchurch menjadi sasaran aksi penembakan brutal. Insiden itu menyebabkan 50 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyebut kejadian itu sebagai peristiwa terkelam di negaranya. Menurut Ardern, salah satu motif pelaku melakukan aksi brutal tersebut adalah mencari popularitas. Ardern telah bersumpah tidak akan pernah menyebut namanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement