REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Dua anggota pasukan Amerika Serikat (AS) tewas terbunuh dalam sebuah operasi di Afghanistan. Kabar itu diungkapkan misi Resolute Support yang dipimpin NATO, pada hari Jumat (23/3).
Belum diketahui rincian dan nama dua tentara yang tewas tersebut. Misi militer AS di Afghanistan sekarang membantu dan melatih pasukan pemerintah sah untuk melawan Taliban yang telah digulingkan pada 2001.
Kematian dua tentara AS itu membuat jumlah total anggota pasukan AS yang tewas pada 2019 menjadi empat orang. Berdasarkan laporan pemerintah AS dan NATO tercacat setidaknya ada 65 anggota pasukan AS yang tewas di Afghanistan sejak 2015.
Total pasukan dan rakyat sipil Afghanistan yang tewas dalam perang yang berlangsung 17 tahun ini jauh lebih besar. Dalam World Economics Forump Januari lalu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan sejak 2014 sekitar 45 ribu pasukan Afghanistan tewas dalam perang tersebut. Artinya rata-rata ada 849 anggota pasukan Afghanistan yang tewas setiap bulannya.
Dalam laporan bulanan PBB mengatakan tercatat 3.804 warga sipil yang tewas karena bom bunuh diri dan serangan udara militer AS pada Februari lalu. Kekerasan tidak berhenti meski beberapa kali Taliban sempat melakukan pembicaraan gencatan senjata dengan AS.
Terakhir mereka melakukan pembicaraan damai pada bulan lalu. Kedua belah pihak mengungkapkan ada kemajuan dalam proses negosiasi mereka. Tapi belum ada kesepakatan untuk mengakhiri perang ini.
The Resolute Support Mission berisi 17 ribu pasukan yang setengahnya berasal dari Amerika Serikat. Pasukan AS yang jumlahnya lebih kecil beroperasi dalam misi kontra-terorisme.