Sabtu 23 Mar 2019 00:10 WIB

Masjid Malaysia Gelar Shalat Ghaib untuk Korban Christchurch

Seorang warga negara Malaysia menjadi korban penembakan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Friska Yolanda
Umat muslim melintasi karangan bunga yang diletakkan warga di depan Masjid Wellington saat pelaksanaan salat Jumat pertama pascapenembakan di dua masjid kota Christchurch pada Jumat (15/3) di Kilbirnie, Wellington, Selandia Baru, Jumat (22/3/2019).
Foto: Antara/Ramadian Bachtiar
Umat muslim melintasi karangan bunga yang diletakkan warga di depan Masjid Wellington saat pelaksanaan salat Jumat pertama pascapenembakan di dua masjid kota Christchurch pada Jumat (15/3) di Kilbirnie, Wellington, Selandia Baru, Jumat (22/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sepekan setelah insiden penyerangan teror di masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, simpati dan duka cita masih menyelimuti umat Muslim di berbagai negara. Di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, banyak masjid dan surau menggelar shalat jenazah ghaib setelah shalat Jumat. Shalat jenazah itu ditujukan bagi 50 korban yang meninggal dalam serangan teror terhadap dua masjid di Selandia Baru pada 15 Maret lalu. 

Dari sejumlah korban tersebut terdapat warga Malaysia yang juga kehilangan nyawanya, yakni Muhammad Haziq Mohd Tarmizi (17 tahun). Sementara ayahnya, Mohd Tarmizi Shuib (42), dan dua warga Malaysia lainnya, Muhammad Nazril Hisham Omar dan Rahimi Ahmad, termasuk di antara 42 lainnya yang terluka dalam pembantaian di masjid-masjid di Christchurch tersebut.

Baca Juga

Dilansir Bernama, Jumat (22/3), Yang di-Pertuan Agong, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, ikut menghadiri shalat Jumat dan shalat jenazah ghaib di Masjid Abdullah Az-Zubair di pangkalan udara Kuala Lumpur. Ia tiba pada pukul 13.15 waktu setempat, ditemani oleh Kepala Angkatan Udara Jenderal Tan Sri Affendi Buang dan Mufti Wilayah Federal Datuk Seri Dr Zulkifli Mohamad Al-Bakri.

Direktur Departemen Agama Islam Wilayah Federal, Mohd Ajib Ismail, dan personel Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) juga mengikuti kegiatan shalat jenazah ghaib tersebut. Sementara itu, shalat dipimpin oleh imam masjid, Mayor Mohamad Muntaha Saleh. Ia juga menyampaikan khotbah tentang Islam Agama Kedamaian. 

Dalam khotbahnya, Mohd Muntaha mengingatkan jamaah untuk belajar dari tragedi di Masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch. Menurutnya, tragedi tersebut adalah hasil dari kesalahpahaman tentang Islam. 

Selepas shalat Jumat dan shalat jenazah ghaib, Sultan Abdullah dan jamaah lainnya melaksanakan shalat hajat untuk meminta perdamaian dan kerukunan di Malaysia. 

Di tempat lainnya di Masjid Jamek di Kampung Baru, sekitar 500 jamaah menggelar shalat jenazah ghaib untuk Muhammad Haziq. Jenazah Haziq dimakamkan di Pemakaman Taman Memorial di Christchurch pada Kamis (21/3). Shalat di masjid ini dipimpin oleh Imam Azizi ab Hamid. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement