REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Tim evakuasi penyelamatan telah menenerbangkan 479 orang menggunakan helikopter dari kapal pesiar yang mengalami ke gagalan mesin di lepas pantai Norwegia. Kapal The Viking Sky mulai ditarik menuju pelabuhan terdekat pada Ahad (24/3).
Kapal sudah dapat mengoperasikan tiga dari empat mesinnya yang mengalami kegagalan mesin. Meski demikian, kapal masih membutuhkan bantuan sehingga dua kapal bantuan telah dikerahkan untuk menarik The Viking Sky menuju Molde, di pantai barat Norwegia.
Kapal yang berjarak sekitar 80 km dari Molde, sedang ditarik dengan kecepatan tujuh knot (13 kilometer per jam). Satu kapal menarik dari depan dan satunya lagi di belakang.
Pendiri Viking Cruises sekaligus miliarder Norwegia, Torstein Hagen, mengungkapkan bela sungkawanya terhadap para korban. Menurutnya, kejadian tersebut sangat mengejutkan baginya. "Mereka memiliki pengalaman yang mengejutkan," kata Hagen kepada TV2 Norwegia saat bertemu penumpang yang telah diangkat satu per satu dari dek kapal dalam cuaca badai.
Dia menjelaskan sebagian besar penumpang yang sudah usia lanjut, merasakan pengalaman yang mengerikan. "Sebagian besar penumpang kami adalah warga senior, bayangkan bagaimana rasanya menggantung di sana. Pasti pengalaman yang mengerikan, tetapi mereka tampak telah ditangani dengan sangat baik," kata dia dikutip dari Reuters.
Seperti diketahui, The Viking Sky yang mengangkut total 1.373 penumpang dan awak di atas kapal mengirimkan sinyal darurat ke daratan Norwegia. Evakuasi penumpang yang didominasi usia lanjut dengan menggunakan helikopter hari ini telah dihentikan.
Sebanyak 915 penumpang sebagian besar berasal dari Amerika Serikat dan Inggris. Ada juga penumpang dari Kanada dan Australia dan negara lain di kapal. Terdapat 20 penumpang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit. Korban dirawat di rumah sakit setempat, hanya satu korban yang dibawa ke Rumah Sakit St. Olav di Trondheim.
Petugas Palang Merah Norwegia menjelaskan mayoritas korban tidak mengalami luka parah namun mereka mengalami trauma. "Banyak juga yang trauma dengan pengalaman itu, mereka membutuhkan perawatan ketika mereka baru saja dievakuasi dari pantai," demikian pernyataan Palang Merah Norwegia.