Rabu 27 Mar 2019 15:56 WIB

USAID Bantu Indonesia Kurangi Sampah Plastik

Indonesia serius mengurangi sampah plastik.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
USaid
Foto: us
USaid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika diukur setiap tahunnya sampah plastik di laut dapat memenuhi garis pantai di seluruh dunia. Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R. Donovan mengatakan sayangnya saat ini Indonesia masih menjadi salah satu kontributor utama sampah-sampah plastik di laut dunia.

"Kantong-kantong berisi sampah ini menjadi ancaman serius untuk ekonomi, lingkungan, dan kesehatan manusia dan sedihnya Indonesia menjadi kontributor utama," kata Dubes Donovan, Rabu (27/3).

Baca Juga

Dalam penandatanganan dana hibah Badan Pembangunan Intersional AS (USAID) kepada enam organisasi masyarakat Indonesia, Donovan mengatakan dengan mencari solusi koloboratif yang inovatif seperti bantuan USAID ini persoalan sampah plastik dapat diatasi. Donovan menambahkan dengan memperkuat pengelolaan sampah di negara yang memiliki populasi perkotaan yang padat seperti Indonesia dapat mengurangi jumlah sampah plastik di laut.

"Kebersihan sungai-sungai yang saling terhubung akan membuat masa depan rakyat Indonesia, rakyat Amerika dan seluruh dunia lebih cermelang," katanya.

Donovan mengatakan pada 2019 ini menandai 70 tahun kerja sama diplomatik Indonesia-AS. Hibah yang ditandatangani untuk enam organisasi Indonesia menjadi memperkokoh komitmen kolektif Indonesia-AS untuk mencari solusi efektif demi memajukan kesejahteraan dan kesehatan kedua negara. 

"Karena sampah tidak mengenal batas negara, karena itu harus bersedia bekerja sama untuk mengatasi masalah ini dan yang kedua ini yang dilakukan sesama sahabat, dan ini yang kami lakukan untuk Indonesia sebagai mitra dan sahabat kami," kata Donovan.

Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Novrizal Tahar mengatakan pemerintah Indonesia memberikan apresiasi yang tinggi. Hal itu karena dana hibah USAID mendorong apa yang telah dilakukan komunitas-komunitas masyarakat seperti bank sampah.

"Ini sangat positif sekali karena seperti yang sudah diketahui dalam dua tahun ini secara signifikan juga melihat dari stasistik pengurangan sampah plastik turun satu persen, dengan adanya dana hibah ini semakin mendorong partisipasi publik semakin kuat dalam persoalan-persoalan sampah di Indonesia," kata Tahar.

Tahar menambahkan sehingga upaya pengurangan sampah plastik terus bergerak dan lebih besar lagi membangun kohesi sosial yang sangat baik dan mengurangi persoalan sampah di Indonesia.

Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Kemaritimab Tukul Rameyo Adi mengatakan pemerintah Indonesia sudah serius menangani persoalan sampah. Indonesia juga memiliki Peraturan Presiden penanganan sampah plastik di laut.

"Dengan Perpres itu sebetulnya kami ingin membuat gerakan terpadu aksi nasional  sebetulnya yang lebih penting lebih banyak showcase untuk penanganan sampah di laut, sehingga dari situ kami bisa membuat jejaring dan serempak mengurangi dan kemudian tidak hanya laut tapi juga pulau-pulau bersih dari sampah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement