Jumat 29 Mar 2019 14:32 WIB

AS Ingatkan Asia Tenggara Waspadai Pengiriman Minyak Iran

Hal itu merupakan bagian dari taktik Iran yang digunakan untuk menghindari sanksi.

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh.
Foto: Reuters/Raheb Homavandi/TIMA
Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Amerika Serikat (AS) mengatakan sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura sepenuhnya menyadari akan adanya pengiriman minyak ilegal dari Iran. Hal itu merupakan bagian dari taktik Iran yang digunakan untuk menghindari sanksi.

Pejabat tinggi AS di bidang Terorisme dan Intelijen Finansial, Sigal Mandelker mengatakan Negeri Paman Sam telah memberikan tekanan yang lebih kuat terhadap Iran pada pekan ini. Karena itu, ia mengingatkan semua negara harus menyadari berbagai cara yang Pemerintah Iran gunakan untuk memperdaya masyarakat internasional.

Baca Juga

“Sangat penting negara-negara ini melihat dengan jelas cara-cara berbeda yang digunakan rezim Iran untuk menipu masyarakat internasional terkait pengiriman minyak,” ujar Mandelker kepada sejumlah wartawan di Singapura, Jumat (29/3).

Mandelker mengatakan ia akan mengingatkan risiko memiliki kerja sama dengan Iran dalam pertemuan yang dilakukan dengan pejabat pemerintahan di Malaysia, Singapura, dan India. Kunjungan yang ia lakukan disebut terkait dengan sanksi tambahan yang diberikan AS terhadap Iran.

Sebelumnya, AS mengambil mengambil tindakan terhadap para ilmuwan serta lembaga nuklir yang terlibat dengan rezim Iran. Langkah ini juga menargetkan personel penting lainnya yang dianggap memiliki peran dalam aktivitas senjata nuklir Iran di masa lampau.

“Kami akan membuat mereka sebagai radioaktif bagi masyarakat internasional,” ujar Mandelker.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement