REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Pemerintah Kanada pada Jumat (29/3) mengeluarkan peringatan perjalanan untuk warga negara Kanada di Inggris agar sangat berhati-hati sebab banyak warga yang melancarkan protes turun ke jalan setelah pemungutan suara "no deal Brexit".
"Aksi kekerasan bisa terjadi serta bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan," kata Global Affairs Canada dalam satu cuitan, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu.
"Hindari daerah tempat demonstrasi berlangsung dan stasiun bawah tanah yang berdekatan."
Global Affairs juga mengatakan ada "ancaman terorisme". Peringatan tersebut dikeluarkan setelah penolakan ketiga oleh anggota Parlemen Inggris pada Jumat untuk rencana pemisahan diri Inggris dari Uni Eropa. Ribuan orang yang mendukung Brexit menggelar protes pada Kamis (28/3), sebelum pemungutan suara tersebut dan perayaan direncanakan pada Jumat. Tapi ketika anggota Parlemen menolak kesepakatan itu, orang yang siap berpesta bisa berubah menjadi demonstran yang marah.
Peringatan perjalanan tersebut adalah tindakan langka, sebab Kanada adalah satu negara Persemakmuran dan Ratu Elizabeth adalah kepala negara di Kanada.