REPUBLIKA.CO.ID, BURELA -- Ada sekitar 1.500 desa yang terlantar di Spanyol. Di negara itu, tren urbanisasi cukup dramatis, sekitar 53 persen memiliki kepadatan populasi kurang dari 2,5 jiwa per kilometer persegi, menjadi yang terburuk di seluruh Eropa Barat. Fenomena desa berhantu kemudian bermunculan.
Banyak desa di Spanyol yang penduduknya berkurang drastis, seiring dengan arus urbanisasi dari waktu ke waktu. Hal itu membuat berbagai cerita horor bermunculan tentang rumah-rumah, serta bangunan yang ditinggalkan oleh para warga.
Salah satunya adalah Gustavo Iglesias. Pria asal desa Acorrada, Galicia, wilayah utara Spanyol itu pindah ke kota yang lebih besar untuk bekerja.
Rumah, pertokoan, serta pekarangan yang keluarga Iglesias miliki ditinggalkan sejak 30 tahun lalu. Seluruh bangunan dikosongkan dan dibiarkan begitu saja, hingga sebagian besar menjadi hancur.
Iglesias mengatakan saat ini ia mencoba menjual tempat tinggalnya di Acorrada, bergabung dengan sejumlah pemilih rumah lainnya di sana. Harga yang ditawarkan untuk membeli tempat tinggal tersebut cukup terjangkau, hanya 85 ribu euro.
“Saya ingin agar ada seseorang yang membelinya, itu saja agar di desa itu tetap ada kehidupan,” ujar Iglesias dilansir Nzherald, Ahad (31/3).
Banyak wilayah pedesaan di Spanyol yang penduduknya pergi seperti di Acorrada. Para pemilik bangunan di sana pada akhirnya menjual aset mereka dengan harga yang terjangkau.
Bagi Pemerintah Spanyol, hal itu membantu membendung masalah desertifikasi atau degradasi lahan dibanyak desa di negara itu. Perdana Menteri Pedro Sanchez juga mengatakan akan membahas langkah-langkah lebih lanjut mengenai masalah tersebut dan secepatnya memulihkan keadaan.
Banyak warga asing yang disebut tertarik dengan rumah-rumah ‘berhantu’ di pedesaan Spanyol tersebut. Mereka kemudian dipandang sebagai bagian dari solusi salah satu masalah yang dihadapi negara itu.
Salah satu agen properti yang memiliki keahlian dalam menjual rumah-rumah di pedesaan, Aldeas Abandonadas mengatakan 90 persen penjualan pada tahun lalu dilakukan oleh warga asing. Penjualan semakin meningkat setelah aktris asal Amerika Serikat (AS) Gwyneth Paltrow menunjukkan ia memiliki sebuah desa di Spanyol yang menjadi hadiah natal untuknya.