Ahad 31 Mar 2019 21:16 WIB

Beijing Selidiki Dua Ledakan di Lokasi Industri

Dua ledakan tersebut menewaskan 12 orang.

Wisatawan mengunjungi salah satu bangunan bagian dari situs bersejarah Kota Terlarang atau Forbidden City di Beijing, Tiongkok, Sabtu (5/5).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Wisatawan mengunjungi salah satu bangunan bagian dari situs bersejarah Kota Terlarang atau Forbidden City di Beijing, Tiongkok, Sabtu (5/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua peristiwa ledakan dalam tiga hari terakhir di dua lokasi industri di Cina telah menewaskan 12 orang dan beberapa lainnya mengalami luka-luka. Ledakan satu kontainer berisi besi tua di pabrik pengecoran logam di Provinsi Jiangsu, wilayah timur China, Ahad pagi, telah merenggut tujuh nyawa.

Peristiwa yang terjadi di tempat terbuka Kunshan Waffer Technology Corp Ltd di Kawasan Berikat Kunshan, Jiangsu, pada pukul 07.12 waktu setempat juga menyebabkan lima orang luka parah.

Baca Juga

"Sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut sampai saat ini masih dalam penyelidikan," demikian sejumlah media di Cina melaporkan. Ledakan lainnya terjadi di salah satu pabrik kimia di Kota Qingzhou, Provinsi Shandong, yang menyebabkan lima orang tewas.

Peristiwa yang terjadi pada Jumat (29/3) malam itu juga melukai tiga orang lainnya. Pemilik perusahaan swasta itu telah diamankan petugas kepolisian untuk dimintai pertanggungjawaban.

Investigasi sementara menunjukkan bahwa ledakan tersebut diduga akibat kebocoran tanki gas. Sepekan sebelumnya, Cina juga terguncang oleh ledakan pabrik kimia di Kabupaten Xiangsgui, Provinsi Jiangsu, yang mengakibatkan 64 nyawa hilang sia-sia.

Peristiwa itu membuat Presiden Cina Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang memerintahkan Wang Yong sebagai dewan penasihat eksekutif turun langsung ke lapangan memandu upaya penanganan pascaledakan seperti dilaporkan People's Daily.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement