REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Komite Dukungan Wartawan di Palestina mengecam penargetan yang disengaja terhadap wartawan Palestina oleh pasukan Israel di sepanjang perbatasan timur jalur Gaza.
Koordinator Komite Dukungan Wartawan di Palestina, Saleh al-Masri mengkonfirmasi bahwa pasukan Israel melakukan sejumlah pelanggaran terhadap jurnalis yang meliput kegiatan selama protes The Great March of Return yang berlangsung pada Sabtu (30/3).
Al-Masri mengatakan bahwa semua jurnalis dan wartawan mematuhi semua standar keselamatan yang ditetapkan Israel, namun tentara Israel tetap menargetkan mereka.
“Tujuh jurnalis Palestina, termasuk seorang wanita, menjadi sasaran dan terluka oleh pasukan Israel,” kata al-Masri seperti dilansir Maan News pada Ahad (31/3).
Al-Masri mengidentifikasi mereka sebagai Muhammad Abu Hay dan Muhammad Balour, yang ditembak dan terluka oleh peluru baja berlapis karet.
Sementara itu, Alaa al-Namle, Abdullah Izzara, Muhammad Qundil, Dalia al-Khuwali, dan Alaa al-Darbi menderita luka-luka akibat terkena tembakan gas air mata.
Empat warga Palestina terbunuh dan sekitar 207 lainnya terluka oleh pasukan Israel selama protes memperingati Hari Tanah dan kembalinya pawai di sepanjang perbatasan timur Gaza.