REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Presiden Brasil Jair Bolsonaro melakukan kunjungan resmi ke Israel pada Ahad (31/3). Dia akan berada di sana selama empat hari.
Kedatangan Bolsonaro ke Tel Aviv disambut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. "Saya mencintai Israel," kata dia saat menghadiri upacara bersama Netanyahu, dikutip laman Aljazirah.
Menurut Netanyahu, dia dan Bolsonaro akan menandatangani banyak perjanjian kerja sama di bidang pertahanan, energi, dan lain-lain. Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengungkapkan, perusahaan minyak Brasil, Petrobras, akan mengambil bagian dalam proses eksplorasi minyak dan gas Israel.
Kendati demikian, belum ada informasi apakah kunjungan Bolsonaro akan turut membahas tentang realisasi rencananya memindahkan kedutaan besar Brasil dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
Netanyahu diketahui menghadiri acara pelantikan Bolsonaro sebagai presiden Brasil pada 1 Januari lalu. Pada kesempatan itu, Netanyahu mengatakan bahwa Bolsonaro telah berjanji akan memindahkan kedutaan besar negaranya ke Yerusalem.
Menurut Netanyahu, keputusan itu sudah positif. Realisasi relokasi kedutaan besar ke Yerusalem hanya tinggal menunggu waktu.
Netanyahu dan Bolsonaro diketahui mengapresiasi keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017. Kedua tokoh itu pun memuji keberanian Trump memindahkan kedutaan besar negaranya ke Yerusalem pada Mei 2018.
Selama berada di Israel, Bolsonaro akan mengunjungi Yerusalem. Dia akan datang ke Tembok Barat Yudaisme yang berada di kompleks Masjid Al Aqsha.