Senin 01 Apr 2019 09:10 WIB

Kematian Pertama karena Kolera Usai Badai di Mozambik

Lebih dari 700 orang tewas di Mozambik, Zimbabwe, dan Malawi.

Rep: Umi Soliha/ Red: Ani Nursalikah
Seorang perempuan mengambil air dari sumber yang tidak terlindungi di Beira, Mozambik, Ahad (31/3). Kasus kolera melonjak di Mozambik usai badai Idai melanda.
Foto: AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi
Seorang perempuan mengambil air dari sumber yang tidak terlindungi di Beira, Mozambik, Ahad (31/3). Kasus kolera melonjak di Mozambik usai badai Idai melanda.

REPUBLIKA.CO.ID, MAPUTO -- Jumlah warga yang terjangkit kolera membeludak hampir dua kali lipat dalam 24 jam terakhir di Mozambik. Bahkan di kota pelabuhan Beira tercatat warga meninggal pertama akibat penyakit itu sejak topan besar melanda.

Topan Idai menghempas Beira pada 14 Maret, lalu diikuti banjir. Akibatnya, lebih dari 700 orang tewas di Mozambik, Zimbabwe, dan Malawi.

Baca Juga

Tidak hanya itu, setelah topan menyapu seluruh rumah warga, sebanyak lebih dari satu juta penyintas mengungsi dan membutuhkan bantuan makanan, air dan tempat tinggal. "Kami sekarang telah mencatat satu kematian akibat kolera. Orang itu datang ke sini dalam kondisi yang sangat kritis. Almarhum adalah orang pertama yang meninggal karena kolera di dalam fasilitas kesehatan kami,” kata Direktur Nasional Bantuan Medis Mozambik, Ussene Isse, mengatakan pada saluran televisi publik TVN.

Isse mengatakan, 517 kasus penyakit telah dilaporkan pada Ahad (31/3), jumlah itu meningkat dari 271 kasus yang diumumkan pada Sabtu (30/3). Berdasarkan data WHO pada Februari tahun lalu, kolera endemik di Mozambik dan telah mewabah selama lima tahun terakhir. Sekitar 2.000 orang terinfeksi kolera.

Skala kerusakan infrastruktur air dan sanitasi Beira, ditambah dengan populasinya yang padat dikhawatirkan akan sulit mengatasi wabah ini dan berpotensi akan menimbulkan penyakit-penyakit berbahaya lain.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement