Selasa 02 Apr 2019 05:12 WIB

Paus Mati Akibat Plastik Kembali Terjadi, Kini Ada di Italia

Paus sperma mati akubat 49 pon sampah plastik di perutnya.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nashih Nashrullah
Paus Sperma terdampar mati akibat plastik.
Foto: dok istimewa
Paus Sperma terdampar mati akibat plastik.

REPUBLIKA.CO.ID, SARDINIA— Seekor paus sperma hamil ditemukan mati di Pulau Sardinia Italia dengan 49 pon piring plastik, kantong sampah, terpal, dan sampah plastik lain di perutnya. Seorang pekerja resor menemukan paus ini akhir pekan lalu. 

Paus setinggi 26 kaki itu juga membawa janin mati. Kemungkinan janin tersebut kekurangan gizi karena plastik di perutnya. 

Baca Juga

“Paus itu hamil dan hampir dipastikan gagal (melahirkan) sebelum terdampar,” kata Presiden SEAME, Luca Bittau, pada CNN, seperti yang dilansir dari USA Today, Senin (1/4). 

Penemuan paus mati ini mengikuti paus lain yang ditemukan di Filipina bulan lalu dengan 88 pon plastik di perutnya. Mattia Leone, seorang ahli biologi kelautan dengan SEAME menyadari hal ini.  “Kami menjadi saksi dari situasi yang sangat mengkhawatirkan dan menyedihkan ini,” ujar Leone. 

Petugas pemadam kebakaran membantu mengangkat bangkai paus di atas truk sebelum diangkut untuk nekropsi selama akhir pekan. Tes toksikologi dalam beberapa pekan mendatang akan membantu para peneliti menentukan penyebab pasti kematian paus itu  

SEAME atau pendidikan ilmiah dan kegiatan di lingkungan laut mengatakan para pekerja berbicara dan mempublikasikan foto-foto paus di Facebook. SEAME berencana melestarikan kerangka paus untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya plastik yang mencemari lautan. 

Menteri Lingkungan Hidup Italia, Sergio Costa, mempertanyakan apakah masih ada seseorang yang mengatakan kejadian ini bukan masalah penting. Costa mencatat larangan penggunaan plastik sekali pakai yang didukung oleh anggota parlemen Uni Eropa pekan lalu. “Perang terhadap plastik sekali pakai telah dimulai dan kita tidak akan berhenti di sini,” kata Costa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement