REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengganti menteri di bidang listrik negara itu pada Senin (1/4). Langkah ini dilakukan sebagai upaya mengatasi serangkaian pemadaman listrik yang kerap terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Maduro mengatakan pimpinan pembangkit listrik negara Electrification del Caroni, Igor Gavidia akan menggantikan Menteri Listrik Luis Motta. Menurutnya, sejumlah perubahan diperlukan untuk memperkuat rencana pemerintah dalam apa yang disebut dengan mengurangi beban administrasi.
“Beberapa perubahan diperlukan untuk memperkuat, mengambil tanggung jawab, dan mengembangkan fase baru dari rencana ini,” ujar Maduro dalam sebuah pernyataan, Senin (1/4).
Sebagian besar warga Venezuela menganggap rencana Maduro itu adalah cara membatasi pasokan listrik di negara itu. Sejak 7 Maret lalu, pemadaman listrik secara besar-besaran terjadi selama hampir satu pekan di beberapa wilayah, termasuk secara luas di Ibu Kota Caracas.
Setelah sempat dipulihkan, pemadaman listrik kembali terjadi pada 25 Maret. Dampak dari hal ini diantaranya adalah kurangnya berbagai kebutuhan dasar warga seperti pasokan air dan makanan, memperburuk kondisi krisis di negara itu.
Venezuela telah dilanda krisis dan kekacauan, seiring kondisi ekonomi di negara itu yang saat ini dilanda hiperinflasi. Pemerintah yang dipimpin Maduro dianggap telah menciptakan situasi yang semakin buruk. Gelombang protes untuk menuntut kepemimpinannya telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.
Pada akhir pekan lalu, demonstran turun ke jalan-jalan di seluruh Caracas. Sebagian orang juga terlihat menghalangi jalan untuk meminta air.
Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido terus meminta agar para pendukung turun ke jalan menggelar aksi protes. Ia mengatakan konstitusi negara perlu memangku jabatan sementara karena rezim Maduro tidak memiliki solusi apa pun untuk mengatasi krisis.
“Setiap kali listrik padam, tidak ada air dan gas, apa yang akan kami lakukan? Kami akan protes, mengajukan tuntutan, dan turun ke jalan karena itu adalah hak kami,” ujar Guaido.
Pemadaman listrik terbaru di Venezuela pada pekan lalu telah mendorong terminal minyak utama negara itu, Jose, menghentikan operasi. Jose juga menghentikan ekspor minyak mentah yang selama ini menjadi sumber kehidupan ekonomi utama.