Selasa 02 Apr 2019 13:54 WIB

Anak-Anak Khashoggi Terima Kompensasi Pembunuhan Ayahnya

Pembayaran itu disebut sebagai bagian dari negosiasi jelang persidangan tersangka.

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Jamal Khashoggi
Foto: AP/Virginia Mayo, File
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Anak-anak dari jurnalis asal Arab Saudi Jamal Khashoggi mendapatkan rumah bernilai jutaan dolar AS dan uang per bulan dengan jumlah besar sebagai kompensasi atas pembunuhan ayah mereka. Kabar ini dilaporkan oleh beberapa pejabat Arab Saudi serta keluarga kerajaan tersebut.

Dua anak laki-laki dan perempuan Khashoggi disebut mendapatkan pembayaran dalam jumlah yang lebih besar, sekitar puluhan juta dolar AS. Pembayaran itu disebut sebagai bagian dari negosiasi menjelang persidangan para tersangka kasus pembunuhan ayah mereka digelar beberapa bulan mendatang.

Baca Juga

Kompensasi yang sebelumnya dirahasiakan ini dikatakan adalah bagian dari upaya Pemerintah Arab Saudi agar keluarga Khashoggi menahan diri dan tidak membuat pernyataan di hadapan publik mengenai kasus pembunuhan tersebut. Selama ini, anak-anak dari pria berusia berusia 59 tahun itu diam di tengah kritik keras dan kecaman internasional terhadap keluarga kerajaan. Kritik khususnya dialamatkan pada Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang diyakini berada di balik kasus itu.

Pemberian rumah dan uang bulanan sebesar 10 ribu dolar AS atau lebih untuk anak-anak Khashoggi telah disetujui pada tahun lalu oleh Raja Salman. Seorang pejabat Arab Saudi mengatakan kompensasi itu memang secara konsisten diberikan kepada para korban kejahatan serta benacana alam. Ia membantah hal itu bertujuan membungkam keluarga jurnalis tersebut.

Salah satu kompensasi yang diketahui diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi adalah rumah di Jeddah. Masing-masing anak Khashoggi akan mendapatkan rumah bernilai empat juta dolar AS.

Salah Khashoggi sebagai putra tertua yang saat ini tinggal di Jeddah disebut akan menempati bangunan utama. Ia adalah satu-satunya anak dari Khashoggi yang menetap di Arab Saudi, sementara yang lain berada di Amerika Serikat (AS).

photo
Sejumlah jurnalis melakukan aksi solidaritas bagi wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta.

Pada Oktober tahun lalu, Pemerintah Arab Saudi merilis foto Salah berjabatan tangan dengan Pangeran Mohammed. Foto itu diyakini bermaksud memperlihatkan rasa belasungkawa putra mahkota, namun tak sedikit yang menilai itu adalah bentuk paksaan dan ancaman keluarga kerajaan terhadap anak-anak Khashoggi.

Khashoggi, seorang jurnalis asal Arab Saudi yang juga merupakan kolomnis Washington Post diyakini tewas pada 2 Oktober 2018 di Konsulat Saudi di Istanbul. Selama ini, ia kerap menulis kolom-kolom yang mengkritik kebijakan Pemerintah Arab Saudi dan menetap di AS.

Pada 16 November lalu, The Washington Post melaporkan CIA telah menyimpulkan Pangeran Mohammed memerintahkan pembunuhan terhadap Khashoggi. Para pejabat Negeri Paman Sam huga telah memberi kepercayaan yang tinggi atas kesimpulan tersebut.

Media tersebut mengutip orang-orang yang akrab dengan masalah ini, yang mengatakan CIA mencapai kesimpulan itu setelah memeriksa berbagai sumber intelijen. Salah satunya adalah panggilan telepon yang menyatakan saudara laki-laki Pangeran Muhammad, Duta Besar Saudi untuk AS Khalid bin Salman bersama Khashoggi.

Khalid mengatakan kepada Khashoggi, dia harus pergi ke konsulat Saudi di Istanbul untuk mengambil dokumen pernikahan dan memberinya jaminan keamanan. Belum jelas apakah Khalid tahu Khashoggi akan terbunuh, tetapi saat itu ia menelepon Pangeran Mohammed.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement