Rabu 03 Apr 2019 11:37 WIB

AS Yakin Turki Batalkan Pembelian Rudal S-400

Jika pembelian itu batal, AS akan lanjutkan pengiriman pesawat tempur F-35 ke Turki.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Budi Raharjo
S 400 Rudal jarak jauh andalan Rusia
Foto: Rusia Insider.com
S 400 Rudal jarak jauh andalan Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penjabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Patrick Shanahan mengatakan, dirinya yakin Tukri akan membatalkan rencananya untuk membeli sistem pertahanan rudal Rusia S-400 sehingga beralih membeli sistem Patriot AS. Satu hari usai Washington membekukan F-35 sebagai protes kesepekatan S-400, ia mengatakan Ankara diharapkan emmilih rudal Patriot.

Ia juga menegaskan hal ini memungkinkan program F-35 untuk dilanjutkan untuk didistribusikan ke Turki. "Saya telah melakukan sejumlah pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Tukri (Hulusi Akar), dan saya benar-benar berpikir kami akan menyelesaikan situasi ini dengan mitra strategis kami," katanya dilansir France24, Rabu (3/4).

"Saya sangat yakin dengan proposal Patriot yang telah kami kirim ke Turki, ketersediaannya, harganya, dan yang sangat penting, partisipasi industri yang datang bersama dengan sistem Patriot," tambah Shanahan.

Shanahan mengahrapkan kedua negara akan menyelesaikan masalah sehingga Turki memiliki peralatan pertahanan yang tepat dalam hal ini Patriot dan F-35. Adaupun F-35 yang direncanakan Tukri akan dikirim, sehingga batal dibekukan.

Pada Senin, sebelumnya Pentagon mengatakan, pihaknya menghentikan semua pengiriman dan kerja sama dengan Turki pada Jet tempur F-35 jika Ankara bersikeras membeli sistem S-400 dari Rusia. Hal tersebut pun merupakan langkah yang telah mengkhawatirkan sekutu NATO Turki.

Langkah sulit itu datang setelah berbulan-bulan peringatan dari Washington bahwa adopsi Turki atas teknologi rudal Rusia bersama jet tempur AS akan menimbulkan ancaman bagi teknologi F-35 dan membahayakan pertahanan Barat. "Menunggu keputusan tegas Turki untuk menghentikan pengiriman S-400, pengiriman dan kegiatan yang terkait dengan peningkatan kemampuan operasional F-35 Turki telah ditunda sementara dialog kami tentang masalah penting ini berlanjut dengan Turki," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Sementara Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Korps Marinir Joe Dunford menegaskan bahwa AS telah memberikan Turki tawaran yang sangat bagus pada sistem Patriot. "S-400 dan F-35, kami telah membuatnya sangat jelas bahwa itu adalah sistem yang tidak kompatibel," kata Dunford. "Tapi kita masih berusaha menyelesaikan ini. Dan saya harap kita bisa membuat kesepakatan dengan Turki. Dan Intinya, kita belum menyerah," tambah Dunford.

Pembelian sistem Rusia sangat tidak biasa bagi anggota Organisasi Perjanjian Atlantik Utara, aliansi Barat yang dibentuk untuk melawan Uni Soviet. Dunford menyatakan bahwa hubungan AS-Turki masih tetap solid.

"Saya yakin dan saya menghabiskan banyak waktu, seperti yang Anda tahu, dengan sekutu Turki kami, dan saya memiliki keyakinan bahwa area konvergensi kami jauh lebih banyak daripada area divergensi dalam hubungan Turki," katanya.

Pengumuman penangguhan AS datang dua hari sebelum menteri luar negeri dari 29 anggota NATO dijadwalkan di Washington untuk merayakan peringatan ke-70 aliansi mereka. Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu bertemu di Turki dengan mitranya dari Rusia Sergei Lavrov. Cavusoglu bersikeras bahwa pembelian S-400 akan dilanjutkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement