REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA – Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud mengunjungi Bahrain, Rabu (3/4). Kunjungan tersebut terbilang mendadak karena tak diumumkan sebelumnya.
Kantor berita resmi Bahrain, seperti dikutip Anadolu Agency melaporkan, kedatangan Raja Salman disambut oleh Raja Bahrain Hamad bin Isa al-Khalifa. Mereka diperkirakan akan membahas hubungan bilateral, termasuk isu regional yang menjadi kepentingan bersama.
Belum ada informasi tentang berapa lama Raja Salman akan berada di Mannama. Pada Juni 2017, Saudi dan Bahrain, bersama Mesir serta Uni Emirat Arab (UEA) memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Qatar. Keempat negara itu juga mengembargo Doha.
Saudi dan sekutunya menuding Qatar mendukung kegiatan terorisme dan ekstremisme di kawasan. Kendati Qatar telah membantah tuduhan tersebut, namun keempat negara tetap melanjutkan embargo serta blokadenya hingga saat ini.
Pada akhir Maret lalu, Liga Arab menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) di Tunis, Tunisia. Para pemimpin negara Arab, termasuk Raja Salman dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani menghadiri acara tersebut. Namun tak dibahas tentang penyelesaian krisis Teluk.
Sheikh Al-Thani bahkan meninggalkan acara tersebut lebih awal. Dia kembali ke negaranya saat KTT masih berlangsung.