Kamis 04 Apr 2019 12:35 WIB

Pemandu Wisata Sri Lanka Klaim Turis Australia Bosan ke Bali

Turis Australia sekarang mengalihkan pilihannya ke Sri Lanka.

 Wisata alam melihat gajah adalah salah satu daya tarik di Sri Lanka.
Foto: ABC/Kate Anderson
Wisata alam melihat gajah adalah salah satu daya tarik di Sri Lanka.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Semakin banyak turis asal Australia yang sudah bosan dengan destinasi tradisional yang popular bagi mereka, seperti Bali dan Thailand. Mereka sekarang mengalihkan pilihannya ke Sri Lanka.

Demikian pernyataan dari seorang operator wisata Sri Lanka Rahula Perera kepada ABC. Dia merupakan seorang operator tur wisata alam di Sri Lanka.

Baca Juga

Parera berada di Queensland untuk ikut pelatihan sebagai pemandu wisata bersama dengan tiga warga Sri Lanka lainnya dan 70 delegasi dari Australia Utara. Menurut data dari Departemen Luar Negeri Australia (DFAT), kenaikan tahunan jumlah turis Australia dalam lima tahun terakhir yang berkunjung ke Sri Lanka adalah 10,7 persen.

Perera mengatakan kompetisi yang ketat di cabang olahraga kriket antara Sri Lanka dan Australia berperan penting dalam mempromosikan negeri itu bagi tujuan berlibur warga Australia. "Kemanapun saya pergi, meski kedua negara sudah memiliki hubungan diplomatik selama 70 tahun, banyak orang Australia yang tidak tahu Sri Lanka kecuali sebagai penghasil teh dan kriket," katanya.

Perera berharap mengubah hal tersebut. "Kami menyasar warga Australia karena semakin banyak dari mereka yang bepergian ke Sri Lanka," katanya.

photo
Rahula Perera asal Sri Lanka (kiri) sedang berada di Queensland untuk belajar bagaimana mencontoh Australia dalam mengelola wisata alam.

Faktor kebosanan

Perera menilai ada sejumlah faktor yang menyebabkan meningkatnya turis Australia berkunjung ke Sri Lanka. "Bila kita selalu pergi ke tempat yang sama terus, lama-lama akan bosan juga. Itulah yang mungkin terjadi dengan Bali. Bali dan Thailand sudah begitu sering dikunjungi padahal semua orang ingin destinasi baru," ucapnya.

Dari data Biro Statistik Australia disebutkan, jumlah kunjungan turis Australia ke Indonesia turun empat persen dalam periode Januari 2017-Januari 2018. Namun dalam waktu bersamaan, jumlah kunjungan turis Australia ke Cina, Singapura, dan Jepang naik 8,9 persen.

Jumlah kunjungan ke Thailand turun 3,7 persen di 2017, namun turis Australia ini kembali lagi ke Thailand di tahun berikutnya dengan angka 7,7 persen. Menurut Perera industri pariwisata Sri Lanka bisa belajar banyak dari Australia.

"Banyak turis yang tak ingin sekadar datang ke satu tempat, kemudian melakukan selfie dan kemudian pergi," kata Perera.

Para turis, katanya, ingin belajar dan mendapatkan pengalaman. "Namun masalahnya di Sri Lanka infrastruktur dan kebijakan tidak mendukung hal itu," ujarnya.

Perera mengatakan pelaku wisata di Sri Lanka berusaha mengubah hal tersebut. Melalui sebuah LSM setempat, ia memberikan pelatihan bagi para pengemudi wisata safari misalnya.

"Kami melatih para operator safari mengenai hewan, bagaimana perilaku mereka, bagaimana mengemudi dengan baik, itu yang kami lakukan," katanya.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2019-04-04/turis-australia-yang-bosan-ke-bali-mulai-beralih-ke-sri-lanka/10970440
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement