Sabtu 06 Apr 2019 15:25 WIB

Trump kepada Migran Meksiko: Negara Kami Sudah Penuh

Trump mengatakan ada peningkatan tajam dalam penyeberangan migran ilegal.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Presiden AS Donald Trump saat mengunjungi bagian baru tembok perbatasan dengan Meksiko di Calexico, Kalifornia, Jumat (5/4).
Foto: AP Photo/Jacquelyn Martin
Presiden AS Donald Trump saat mengunjungi bagian baru tembok perbatasan dengan Meksiko di Calexico, Kalifornia, Jumat (5/4).

REPUBLIKA.CO.ID, CALEXICO -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan sistem imigrasi AS sudah terlalu terbebani sehingga penyeberangan perbatasan ilegal harus dihentikan. Hal itu dikatakannya saat ia berkunjung ke perbatasan AS-Meksiko di Kalifornia.

Trump melakukan perjalanan ke Calexico, Kalifornia, Jumat (5/4) waktu setempat untuk menyurvei bagian dari penghalang perbatasan. Ia juga duduk berpartisipasi dalam meja bundar membahas tentang imigrasi.

Baca Juga

"Memang ada keadaan darurat di perbatasan selatan kami," kata Trump pada konferensi itu seperti dikutip The Guardian, Sabtu (6/5).

Ia menambahkan ada peningkatan tajam dalam penyeberangan ilegal. "Ini adalah gelombang besar, dan hal ini membanjiri sistem imigrasi kami. Kami tidak bisa membawa Anda lagi. Negara (sudah) penuh," katanya.

Trump, seperti yang sering dilakukannya, mencampuradukkan fakta dengan fiksi ketika memperingatkan ancaman itu. Ia menggambarkan bagian dari pembatas perbatasan yang dia kunjungi sebagai hal baru, meskipun pembatas itu merupakan pengganti yang telah direncanakan untuk tembok penghalang yang lebih tua. Pemerintahan Trump belum menyelesaikan jarak tempuh tembok atau pagar baru di perbatasan sejak ia menjabat.

Trump terlihat semakin jengkel dengan ketidakmampuannya menghentikan pembengkakan jumlah migran yang memasuki AS, termasuk ribuan yang telah dibebaskan setelah tiba karena pejabat perbatasan tidak memiliki ruang untuk mereka. Penangkapan di sepanjang perbatasan selatan telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir.

Agen perbatasan melakukan 100 ribu penangkapan atau penolakan masuk pada bulan Maret, yang tertinggi 12 tahun. Lebih dari setengahnya adalah keluarga dengan anak-anak.

Trump pada awal pekan ini mengancam akan menutup perbatasan karena tingginya jumlah migran yang mencoba masuk ke AS. Dia mengatakan, hal itu karena Meksiko semakin keras dalam menghentikan masuknya imigran dari bergerak ke utara.

"Meksiko benar-benar hebat selama empat hari terakhir. Tapi saya tidak pernah berubah pikiran sama sekali," kata presiden ketika meninggalkan Gedung Putih," ujarnya.

Sebelum berangkat ke Kalifornia, Trump mengatakan kepada wartawan di Washington, ia sedang mempertimbangkan menjatuhkan hukuman ekonomi yang tidak ditentukan pada Meksiko. Meksiko harus memenuhi syarat membantu meringankan aliran narkoba dan imigran AS. Sebagian besar perdagangan narkoba tidak dilakukan oleh para migran, tetapi oleh kejahatan profesional geng.

"Jika mereka melanjutkan itu, semuanya akan baik-baik saja. Jika mereka tidak, kami akan memberi tarif 25 persen pada mobil mereka. Juga, saya melihat hukuman ekonomi untuk semua narkoba yang masuk melalui perbatasan selatan dan membunuh orang-orang kami," kata Trump

Ketika Trump melakukan perjalanan ke Kalifornia, 20 negara mengajukan mosi yang berusaha memblokir presiden dari mengalihkan dana federal untuk membangun tembok perbatasan. Sebuah pernyataan dari Koalisi Komunitas Perbatasan Selatan menyebut kunjungan Trump adalah pencitraan politik basi untuk menggali lebih banyak dana memenuhi obsesinya membangun tembok mematikan. Para pengunjuk rasa yang telah berkumpul di dekat penghalang menerbangkan balon yang menggambarkan Trump sebagai bayi.

Gubernur Kalifornia Gavin Newsom mengeluarkan teguran keras terhadap dorongan presiden untuk Kongres agar mengeluarkan undang-undang yang akan memperketat aturan suaka. "Sejak didirikan, negara ini telah menjadi tempat perlindungan - tempat yang aman bagi orang-orang yang melarikan diri dari tirani, penindasan dan kekerasan. Kata-kata Trump menunjukkan pengabaian total terhadap konstitusi, sistem peradilan kami, dan apa artinya menjadi orang Amerika," kata Newsom dalam sebuah pernyataan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement