Senin 08 Apr 2019 15:41 WIB

Cina Tangkap Warga Australia-Cina Terkait Intelijen

Agen intelijen Cina kabarnya berusaha mendapatkan informasi tentang John Garnaut.

Xiaoliang Yuan belum melihat suaminya, Yang Hengjun, sejak dia ditahan pejabat Cina bulan Januari.
Xiaoliang Yuan belum melihat suaminya, Yang Hengjun, sejak dia ditahan pejabat Cina bulan Januari.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pemerintah Cina menginterogasi dan menangkap warga Australia terkait penyelidikan pengaruh Cina di Australia. Penyelidikan ini mulai digelar saat Malcolm Turnbull masih menjabat perdana menteri.

Cina Tahan Warga Australia:

Baca Juga

  • Dua warga Australia diinterogasi oleh Cina atas hubungan mereka dengan mantan penasehat PM Turnbull.
  • Salah satunya, Yang Hengjun, telah ditahan sejak Januari.
  • Politisi Andrew Hastie menuding Cina selalu berusaha mempengaruhi elite politik dan pengusaha Australia.

Agen intelijen Cina kabarnya berusaha mendapatkan informasi tentang John Garnaut, yang ditunjuk PM Turnbull untuk memimpin penyelidikan rahasia ASIO pada 2016. Investigasi badan intelijen Australia ini untuk menyelidiki campur-tangan Cina di negara itu.

Salah satu warga Australia yang juga mantan pejabat Cina Yang Hengjun, telah ditahan di sana sejak Januari lalu. Sejauh ini dia tidak diberi akses ke pengacara.

Investigasi bersama program "Four Corners", The Age, dan The Sydney Morning Herald berhasil mengungkapkan interogasi yang dialami kedua pria keturunan Cina yang kini tinggal di Australia.

Penulis dan akademisi Feng Chongyi mengungkapkan intelijen Cina menahan dirinya selama beberapa hari pada 2017 dan menginterogasinya soal John Garnaut. Menurut Feng, Cina ingin tahu setiap detail mengenai penasehat PM Turnbull itu.

"Mereka tahu banyak tentang dia. Selama interogasi, mereka tak menyembunyikan betapa mereka marah kepadanya," katanya.

Feng mengatakan pejabat keamanan Cina juga mengancam dirinya jika sampai mengungkapkan interogasi yang dialaminya itu. Garnaut yang dihubungi terpisah menyatakan interogasi itu menambah serangan Cina terhadap kedaulatan Australia.

Selain itu, pada 2018 Yang Hengjun yang sudah jadi warga Australia diduga dicegat dan diinterogasi oleh pejabat Cina di Sydney. Garnaut mengatakan intelijen Cina sangat tertarik dengan penyelidikan ASIO yang dilakukannya.

"Mereka menanyai Yang mengenai saya, seperti apa hubungan kami, apa yang saya lakukan," kata Garnaut.

Pada 19 Januari 2019, Yang ditahan intelijen Cina saat tiba di Guanghzou dari AS. Dia dituduh membahayakan keamanan Cina.

Istri pun dicekal

Garnaut mendesak Pemerintah Australia mengupayakan pembebasan Yang.

Istri Yang, Xiaoliang Yuan, pun telah dilarang meninggalkan Cina. Dari Shanghai, ia mendesak Pemerintah Australia membantu membebaskan suaminya.

"Setidaknya Pemerintah Australia menjaga keselamatan warganya ketika mereka berada di luar negeri. Tetapi sekarang saya merasa sangat kecewa," katanya.

"Kondisinya semakin sulit. Saya tidak bisa menemuinya. Sama sekali tidak ada yang bisa kami lakukan saat ini," ujarnya.

"Saya hanya ingin dia pulang dengan selamat," kata Xiaoliang.

Sementara itu anggota DPR Andrew Hastie menyatakan Australia harus mengusahakan pembebasan Yang. "Yang seorang warga negara Australia. Ia memiliki hak dan tanggung jawab sebagai warga Australia. Bagaimana bisa dijamin kita tidak akan ditahan jika kita ke Cina?" katanya.

Andrew Hastie memimpin komite intelijen dan keamanan di parlemen yang mendorong perubahan aturan intervensi asing tahun lalu. "Ada beberapa negara otoriter yang terlibat intervensi di berbagai negara. Tetapi di Australia, Partai Komunis Cina yang paling aktif," katanya.

"Cina berusaha mempengaruhi elite kita, khususnya elite politik dan pengusaha, untuk mencapai tujuan strategis mereka," ujarnya.

Investigasi ini juga mengungkapkan adanya kegiatan politik Beijing di Australia dan bagaimana Cina berusaha membungkam kritik tersebut di Australia. Jaksa Agung Christian Porter menyatakan bantuan konsuler kepada Yang terbukti agak sulit, tetapi memastikan pejabat Australia telah berusaha membantu warganya yang ditahan di Cina.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2019-04-08/pejabat-china-interogasi-warga-australia/10979866
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement