REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama dilarikan ke rumah sakit New Delhi, India, pada Selasa (9/4). Dia harus menjalani perawatan karena mengalami infeksi dada.
“Hari ini pagi terasa tidak nyaman dan dia diterbangkan ke Delhi untuk pemeriksaan,” ungkap sekretaris pribadi Dalai Lama, Tenzin Taklha.
Menurut dia, dokter telah mendiagnosis Dalai Lama mengalami infeksi dada. “Dia sedang dirawat untuk itu. Kondisinya stabil sekarang. Dia akan dirawat selama dua atau tiga hari di sini,” kata Taklha.
Dalai Lama melarikan diri ke India pada awal 1959. Pemerintah Cina menuding dia sebagai otak dari gerakan pemberontakan kala itu. Dia tinggal di pengasingan du kota bukti Dharmashala di India utara.
Dalai Lama memang menghendaki adanya otonomi asli untuk Tibet. Namun hal tersebut ditentang oleh Pemerintah Cina.
Pada Juli tahun lalu, Perdana Menteri Cina Li Keqiang menegaskan bahwa Tibet merupakan bagian yang tak terpisahkan dari wilayah suci di negaranya. "Sejak zaman kuno, Tibet telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah suci ibu pertiwi," kata Li ketika berkunjung ke Tibet pada 25-27 Juli.
Tahun lalu Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence sempat mengatakan bahwa masyarakat Tibet telah ditindas secara brutal oleh Pemerintah Cina. Hal itu pun cukup sering diungkap oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM).
Namun Cina secara rutin membantah semua tuduhan tersebut. Sebaliknya, Pemerintah Cina mengklaim bahwa mereka telah membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat Tibet. Beijing juga menyatakan menghormati sepenuhnya hak-hak masyarakat Tibet.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
