Ahad 14 Apr 2019 13:00 WIB

112 Gadis yang Diculik Boko Haram Masih Hilang

Harapan menemukan para gadis Chibok yang diculik Boko Haram semakin tipis.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah siswi Nigeria dari Chibok yang selamat dari penculikan Boko Haram saat akan bertemu Presiden Nigeria Muhammadu Buhari di Abuja, Nigeria, 19 Oktober 2016.
Foto: REUTERS/Afolabi Sotunde
Sejumlah siswi Nigeria dari Chibok yang selamat dari penculikan Boko Haram saat akan bertemu Presiden Nigeria Muhammadu Buhari di Abuja, Nigeria, 19 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, CHIBOK -- Aisha Musa Mana mencari-cari ke dalam sebuah tas tua untuk menemukan kenangan putrinya Huawa. Huawa adalah salah satu korban penculikan Boko Haram lima tahun lalu di sebelah timur laut Nigeria.

Dilansir Bussiness-Standard, Ahad (14/4), Aisha hanya memiliki kertas tua yang berdebu dan lembab, sebuah ijazah dan foto kecil Huawa. Aisha mengatakan penculikan ini membuat keluarga para korban menderita dan sangat sedih.

Baca Juga

Penculikan terjadi pada 14 April 2014 lalu ketika sekelompok orang bersenjata menyerang sekolah asrama perempuan Chibok. Mereka menculik 276 murid berusia 12 sampai 17 tahun. Sebanyak 57 orang berhasil melarikan diri dengan melompat dari truk.

Kesengsaraan mereka menyentuh seluruh dunia. Insiden ini menjadi kunci kemenangan Muhammadu Buhari terpilih sebagai presiden pada tahun berikutnya. Ia berjanji akan mengalahkan Boko Haram dan mengembalikan gadis-gadis muda itu dalam keadaan sehat dan selamat.

Setelah negosiasi dengan Boko Haram, 107 gadis lainnya melarikan diri. Mereka dibebaskan dengan pertukaran tahanan atau ditemukan oleh tentara.

Huawa salah satu dari 112 gadis muda yang belum diketahui nasibnya. Keluarganya bertanya-tanya apakah putri mereka masih hidup atau sudah tewas terbunuh pengeboman tentara Nigeria yang mengincar Boko Haram.

Ia mungkin sudah tewas karena sakit atau kelaparan karena pasukan Nigeria sudah lama memotong jalur pasokan makanan dan obat-obatan ke Boko Haram. Ada kemungkinan ia juga bergabung dengan kelompok radikal itu.

photo
Sejumlah siswi Nigeria dari Chibok yang selamat dari penculikan Boko Haram saat akan bertemu Presiden Nigeria Muhammadu Buhari di Abuja, Nigeria, 19 Oktober 2016.

Dalam sebuah video propaganda Boko Haram pada Januari 2018, ada 14 perempuan yang mengaku sebagai gadis-gadis dari Chibok. Tiga diantara mereka mengendong bayi, memperingatkan keluarga mereka bahwa mereka tidak akan pulang ke rumah.

"Kami gadis-gadis Chibok yang kalian tangisi, (tapi) dengan kebesaran Allah, kami tidak akan pulang," kata salah satu gadis.

Mereka juga berterima kasih kepada Ketua Boko Haram Abubakar Shekau yang menikahi mereka. Ayah Huawa, Musa Maina mengatakan ia tidak tahu apa yang terjadi dengan putrinya, tapi ia tidak mau kehilangan harapan.

"Kami mendengar beberapa orang tua berkumpul kembali dengan putri mereka, tapi putri kami masih belum pulang," katanya.

"Kami tidak akan kehilangan harapan tapi kami meminta kepada pemerintah untuk lebih banyak berupaya membawa pulang putri kami dan berkumpul kembali bersama kami," tambahnya.

Seiring berjalannya waktu, harapan dapat menemukan para gadis itu semakin tipis. Di jalan-jalan besar di Lagos yang macet, para pengendara tidak lagi memperhatikan foto-foto para gadis itu yang terpampang di jalan. Lima tahun lalu slogan 'Kami Pulang, Putri Kami' memenuhi media sosial menjadi seruan yang sangat kuat.

photo
Salah satu gadis Chibok yang diculik Boko Haram, Amina bertemu dengan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari.

Sekarang penderitaan para gadis itu tidak lagi menjadi perhatian. Banyak tragedi dan konflik lainnya yang menimpa negara dengan populasi 190 juta orang itu.

Boko Haram pun semakin menguat dalam beberapa tahun terakhir. Setelah sebelumnya sempat dilemahkan dalam lima tahun pertama pemerintahan Buhari, presiden yang memenangkan periode kedua pada Febuari lalu.

The Islamic State West Africa Province (ISWAP), faksi Boko Haram yang berafiliasi dengan ISIS meningkatkan serangan mematikannya di pangkalan militer. Mereka menewaskan beberapa ratus pasukan Nigeria.

Pada tahun lalu peringatan empat tahun penculikan Chibok, UNICEF mengatakan lebih dari 1.000 anak diculik oleh kelompok teroris sejak 2013. Pada 2016, organisasi kemanusiaan Human Right Watch mengatakan ada 10 ribu anak laki-laki usia diatas lima tahun berada dalam genggaman kelompok-kelompok teror. 

Beberapa orang yakin anak-anak itu sudah dibebaskan dan dikirim ke pusat deradikalisasi yang didirikan militer Nigeria di jalan menuju wilayah kekuasaan Boko Haram. Baagaimanapun nasib mereka dan gadis-gadis Chibok, jumlah korban konflik bersenjata terus bertambah.

Pemberontak Boko Haram telah mengambil 27 ribu nyawa di Nigeria. Hampir dua juta orang masih tidak dapat pulang ke rumah mereka. Banyak orang Nigeria yang terpaksa mengungsi ke negara-negara tetangga seperti Niger, Chad dan Kamerun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement