REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pasukan Taliban melancarkan serangkaian serangan ke seluruh Afghanistan. Hal ini pun memicu pertempuran berdarah musim semi tahun ini.
Serangan ini menghancurkan harapan adanya perjanjian damai yang segera digelar pada bulan ini. Deutsche Welle, Ahad (14/4) melaporkan petugas keamanan pemerintah Afghanistan yang sah mengatakan ada 15 provinsi yang diserang.
Di ibukota Kabul pasukan Taliban mengincar kantor polisi. Mereka juga melemparkan granat tangan ke kendaraan militer yang menewaskan satu orang dan melukai enam lainnya.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengutuk serangan musim semi ini. "Kelanjutan perang bukan keinginan siapa pun," kata Ghani dikediaman kepresidenannya.
Sementara di sebelah barat Provinsi Ghor, tujuh orang anggota pasukan keamanan Afghanistan tewas dalam serbuan Taliban. Sebelah utara kota Kunduz serangan Taliban menewaskan setidaknya delapan orang dan melukai 62 orang lainnya.
"Kami berkomitmen dalam proses negosiasi dan resolusi damai yang sedang berlangsung, tapi kami tidak bisa diam saja menghadapi operasi militer dan gelombang teroris penjajah dan tentara bayaran," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam pernyataannya.
Sedangkan di sebelah timur distrik Shirzad, Taliban mengklaim bom truk membunuh atau melukai lebih dari 200 pasukan, polisi dan milisi. Pemerintah Afghanistan mengatakan sebanyak 2 orang tentara dan 27 anggota Taliban tewas dalam ledakan tersebut.
Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad menggambarkan serangan ini sebagai sesuatu yang 'ceroboh'. Taliban melancarkan serangan ke provinsi kaya opium Helmand dan provinsi-provinsi di sebelah utara Baghlan, Takhar, Badakhshan, Faryab dan Sar-e Pul.