Ahad 14 Apr 2019 15:50 WIB

Antrean Pencoblosan di Singapura Mengular

127 ribu pemilih terdaftar di Singapura.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Antrean warga Indonesia yang akan mengikuti Pemilu 2019 di Singapura, Ahad (14/4).
Foto: ST PHOTO/ONG WEE JIN
Antrean warga Indonesia yang akan mengikuti Pemilu 2019 di Singapura, Ahad (14/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Ribuan orang Indonesia di Singapura menuju ke kedutaan mereka pada Ahad (14/4) untuk memberikan suara mereka. Pencoblosan berlangsung tiga hari sebelum pemilihan di Tanah Air.

Di Singapura, diperkirakan 127 ribu pemilih terdaftar. Ada lebih dari 200 ribu warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja dan tinggal di sana. Pencoblosan berlangsung di Kedutaan Besar Indonesia di Chatsworth Road, antara pukul 08.00 pagi sampai 18.00 waktu setempat.

Baca Juga

"Pemilihan ini penting untuk masa depan Indonesia. Saya akan memilih presiden yang saya pikir akan melakukan yang besar bagi Indonesia," kata seorang bankir, Lany Widjaja (62 tahun) menjadi yang pertama dalam antrean, dilansir dari laman Straits Times, Ahad (14/4).

Para pemilih begitu antusias mengikuti pemilu, mulai dari kalanan pebisnis, mahasiswa hingga pekerja rumah tangga. Mereka dengan sabar mengantre di luar kedutaan sejak pukul 06.00, dua jam sebelum pemilihan dibuka.

Seorang pemilih yang baru pertama kali memberikan hak suaranya, Samuel, berharap pemerintah nantinya akan dapat meningkatkan infrastruktur dan sistem pendidikan di Indonesia. "Saya merasa senang saya memiliki kesempatan memilih presiden yang akan mewakili milenial," kata pemuda 17 tahun itu.

"Saya berharap pemerintah baru akan memberikan pelatihan yang lebih baik untuk guru, dan meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga orang Indonesia tidak harus meninggalkan negara untuk belajar," ujarnya.

Bus antar-jemput ke kedutaan juga disediakan dari stasiun MRT Redhill, Kompleks Tanjong Katong dekat Geylang Serai, dan Lucky Plaza di Orchard. Pada Rabu (17/4), lebih dari 192 juta pemilih memenuhi syarat akan memberikan suara dalam pemilihan presiden dan legislatif di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement