Ahad 14 Apr 2019 20:59 WIB

IMF tidak Dapat Membantu Venezuela

Mayoritas anggota IMF harus mengakui pemerintahan Venezuela untuk bisa membantu.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde.
Foto: Republika/ Wihdan
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional (IMF) tidak dapat membantu Venezuela dalam menangani ekonominya hingga ada keputusan pemimpin negara yang diakui oleh mayoritas anggota IMF. Hal ini dikatakan oleh Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde.

"Mayoritas anggota harus mengakui secara diplomatis otoritas pemerintahan yang dianggap sah, jadi bukan kami yang memutuskan," ujar Lagarde dalam pertemuan IMF dan Bank Dunia di Washington, Ahad (14/4).

Baca Juga

Venezuela terperosok dalam krisis ekonomi yang semakin mendalam. Hal ini ditandai dengan meluasnya kekurangan makanan dan obat-obatan. Sementara, hiperinflasi membuat mata uang di negara tersebut tidak berharga.

Lebih dari 50 negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat (AS) telah mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden resmi. Sedangkan, Rusia dan negara lainnya mengakui Nicolas Maduro sebagai kepala negara yang sah.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin secara terpisah mengatakan, dirinya telah melakukan diskusi dengan IMF tentang proses untuk mengakui Guaido sebagai pemimpin Venezuela. Diskusi tersebut dilakukan pada akhir pekan lalu.

"Ada diskusi yang kamu lakukan di IMF, dan bagaimana proses mereka untuk melakukan itu," kata Mnuchin.

Awal pekan ini IMF dan Bank Dunia secara terpisah menyatakan, mereka sedang bersiap untuk bergerak cepat membantu meringankan krisis kemanusiaan di Venezuela yang semakin buruk. Namun masalah kepemimpinan negara masih menjadi kendala.

Menurut penghitungan Reuters, bobot pemberian suara di Bank Dunia dan IMF, Guaido memperoleh hasil lebih dari 50 persen. Namun pemungutan suara resmi masih belum dilakukan.

Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi dan Organisasi Internasional untuk Migrasi memperkirakan sekitar 3,7 juta rakyat Venezuela telah meninggalkan negara tersebut. Mereka melarikan diri dari kondisi sosial dan ekonomi yang makin buruk.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement