REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mendapatkan duungan tertinggi dalam survei politik setelah ia menangani dengan cekatan tragedi penembakan masjid di Christchurch. Berdasarkan survei politik dari 1 NEWS Colmar Brunton menunjukkan 51 responden menyatakan bahwa Ardern adalah perdana menteri pilihan mereka.
Hasil survei Ardern tersebut naik tujuh persen dari jajak pendapat yang dilakukan pada Februari. Survei politik tersebut merupakan yang pertama sejak kejadian penembakan masjid di Christchurch pada 15 Maret 2019.
Hasil jajak pendapat juga menunjukkan partai Ardern yakni Labour Party naik tiga persen menjadi 48 persen. Sementara peringkat National Party turun ke level terendah sejak September 2017, sebesar 40 persen. Sedangkan pemimpin oposisi dari National Party, Simon Bridges turun satu persen menjadi lima persen.
"Saya melakukan pekerjaan saya sebaik mungkin. Itulah yang diharapkan oleh publik. Saya memiliki pekerjaan yang harus dilakukan atas nama Selandia Baru," ujar Arden kepada 1News ketika ditanya tentang hasil jajak pendapat, Senin (15/4).
Sejak berkuasa pada 2017, pemerintahan koalisi Ardern telah menghadapi beberapa tantangan termasuk lemahnya kepercayaan bisnis, serikat pekerja, dan ekonomi yang melambat. Bahkan, sejumlah kritikus meragukan kepemimpinan Ardern. Namun, wanita berusia 38 tahun itu telah menepis keraguan semua pihak beberapa jam setelah penembakan masjid di Christchurch.
Ardern segera menyebut tragedi penembakan massal itu sebagai aksi terorisme. Dia juga meyakinkan bahwa Selandia Baru tidak takut dengan aksi terorisme tersebut.
Foto-foto Ardern yang mengenakan jilbab dan mengunjungi keluarga yang menjadi korban penembakan menjadi viral di media sosial. Hal itu membuat Ardern mendapatkan pujian dari umat Islam di seluruh dunia, serta para pemimpin negara lain. Selain itu, Ardern juga berhasil mengesahkan undang-undang senjata dalam waktu satu bulan dan melarang senjata semi-otomatis.
Ardern menjadi terkenal setelah koalisinya mengakhiri 10 tahun pemerintahan National Party. Koalisi Ardern menjanjikan anggaran lebih besar untuk layanan sosial dan memperketat aturan investasi asing. Ardern disebut sebagai inspirasi bagi kaum perempuan setelah kemenangan yang tak terduga dalam pemilihan umum. Ardern menjadi pemimpin kedua yang melahirkan seorang anak ketika menjabat sejak Benazir Bhutto.