REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Penghitungan suara di Damaskus dimulai Rabu (17/4) waktu setempat. Pasangan calon presiden (Capres) 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno unggul dengan perolehan 50 suara. Sementara pasangan capres Joko Widodo - Maaruf Amin memeroleh 28 suara.
Surat suara yang dihitung terdiri dari surat suara pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) di KBRI (Kedutaan Besar) Damaskus, dan Kotak Suara Keliling (KSK) ke Aleppo, dan Lattakia. KSK Aleppo memperoleh 49 suara dengan perolehan capres 01 berjumlah 17 suara, dan capres 02 memeroleh 30 suara.
Dari KSK Lattakia diperoleh enam surat suara dengan perolehan capres 01 berjumlah tiga suara, dan capres 02 memeroleh tiga suara. Sementara surat suara tidak sah ada dua suara. Jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya melalui KSK-01 Latakia atau 360 km dari ibu kota Damaskus, bagian barat daya Suriah mencapai 100 persen. Sedangkan di KSK-02 Aleppo atau 410 km bagian utara Suriah yang ditempuh melalui perjalanan darat dan sebagian besar masih dianggap daerah konflik, mencapai 50 persen.
Diperkirakan sebagian WNI yang tidak dapat menyampaikan aspirasinya itu dikarenakan situasi dan kondisi setempat yang kurang memungkinkan mereka mendatangi TPS. Sejumlah pelajar Indonesia di Suriah, yang sebagian besar merupakan pemilih pemula, menyampaikan harapan agar para calon terpilih dapat memimpin Indonesia dengan amanah, menyejahterakan bangsa, menjaga persatuan.
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Damaskus, Suriah, pada Sabtu (13/4) telah menyelenggarakan pencoblosan serentak bagi WNI yang berada di negara tersebut di KBRI (Kedutaan Besar) Damaskus, Suriah.
Lima hari sebelumnya, pada 8 April 2019, KPPSLN KSK telah menyelenggarakan Pemilu untuk WNI yang tinggal di Latakia dan Aleppo. WNI di Suriah, yang sebagian besar merupakan pekerja migran dan pelajar, secara antusias dan bersuka ria menyampaikan aspirasinya melalui metode TPS di Damaskus, serta KSK di Latakia dan Aleppo.
"Syukur alhamdulillah, pada hari ini acara pencoblosan di TPS-01 Damaskus berjalan lancar dan tertib. Masyarakat Indonesia, termasuk para pelajar, sangat antusias memberikan suaranya untuk Indonesia yang lebih baik," ujar Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Damaskus, Andri Noviansyah dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.
Sebanyak 192 WNI di Suriah terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT). Dari jumlah tersebut, 124 orang atau sekitar 64 persen telah menggunakan hak pilihnya.