REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana menteri terpilih, Benjamin Netanyahu diberikan batas waktu 28 hari untuk menyusun kabinet pemerintahannya. Presiden Israel Reuven Rivlin pun telah secara resmi meminta Netanyahu untuk membentuk kabinet yang baru.
Dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (18/4), langkah tersebut dilakukan setelah kemenangan Netanyahu dalam pemilihan umum 9 April di Israel. Rivlin memberi Netanyahu tenggat waktu selama 28 hari untuk menyusun kabinet baru.
Jika diperlukan, tenggat waktu itu dapat diperpanjang hingga 14 hari lagi. Namun bila Netanyahu gagal membentuk pemerintahan dalam periode yang diberikan, Rivlin akan mencalonkan seorang anggota Knesset (parlemen Israel) untuk menyusunnya.
Netanyahu telah mendapatkan dukungan Knesset yang diperlukan (56 anggota) untuk membentuk pemerintahan mendatang. Partai-partai sayap kanan Yisrael Beiteinu dan United Right pada hari Selasa memberi tahu Rivlin tentang rekomendasi mereka untuk menugaskan Netanyahu membentuk Kabinet.
Rabu lalu, koalisi Biru dan Putih, saingan utama partai Likud yang dipimpin Netanyahu, mengakui kekalahan dalam pemilihan umum. Koalisi tersebut merebut jumlah kursi yang sama dimenangkan oleh partai Netanyahu (masing-masing 35 kursi) tetapi hanya didukung oleh 45 anggota Knesset.