REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sebanyak 46 warga Palestina, termasuk petugas medis dan jurnalis, mengalami luka-luka saat pasukan Israel menyerang ratusan pengunjuk rasa dalam protes besar-besaran di perbatasan Gaza pada Jum'at (19/4). Pasukan Israel menembakan peluru tajam dan peluru lapis karet ke arah para pengunjuk rasa yang berkumpul di kamp sepanjang perbatasan.
“Serangan Israel melukai 46 warga Palestina termasuk lima petugas medis dan empat wartawan,” seperti dilansir kantor berita Wafa pada Sabtu (20/4).
Dalam kejadian itu, seorang anak dilaporkan dalam kondisi kritis karena terkena gas air mata di kepalanya. Sementara itu, sejumlah orang yang mengalami luka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, sementara sebagian lainnya mendapat perawatan di lokasi kejadian.
Lebih dari 250 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 23 ribu lainnya terluka oleh pasukan Israel sejak pecahnya protes di perbatasan Gaza pada 30 Maret 2018. Dilansir Maan News, artileri Israel menembaki tiga lokasi di Jalur Gaza pada Jum'at (19/4).
Serangan itu menargetkan lokasi-lokasi gerakan Hamas. Artileri Israel menargetkan sebuah situs di kamp pengungsi al-Breij timur di Jalur Gaza tengah.
Beberapa situs lain juga menjadi sasaran di sepanjang pagar perbatasan timur Jalur Gaza, termasuk satu di timur Jahr al-Dik dan satu lagi si timur al-Zaytoun di lingkungan Kota Gaza.