REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Sabtu (20/4) menerima Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov. Borisov juga menjabat sebagai Ketua Komite Gabungan Suriah-Rusia bagi Kerja Sama Perdagangan, Ekonomi, Sains dan Teknologi.
Dilansir Anadolu Agency, pertemuan tersebut membahas kerja sama lama antara kedua negara itu di segala bidang dan kesepakatan yang sudah ditandatangani dalam kerangka kerja Komite Gabungan, terutama di sektor listrik, industri dan peningkatan perdagangan timbal-balik.
Pihak Rusia mengkaji pelaksanaan tahap kesepakatan itu dan penghalang yang merintangi pelaksanaan penuhnya, kata Kantor Berita Suriah, SANA. Rusia menyampaikan kepercayaan mengenai beberapa langkah yang dilakukan oleh kedua pihak berkaitan dengan kesepakatan tersebut, masalah yang akan mendorong hubungan antara kedua negara.
Presiden Bashar membahas dengan Borisov mekanisme yang layak untuk mengatasi semua penghalang baik yang bersifat administratif maupun akibat sanksi yang dijatuhkan oleh musuh rakyat Suriah, selain perluasan prospek kerja sama untuk mencakup sektor baru dengan cara yang menguntungkan rakyat kedua negara.
Borisov menyampaikan keinginan negaranya untuk terus memberi dukungan buat Suriah sampai terorisme dihapuskan dan keamanan serta kestabilan dipulihkan di seluruh wilayahnya, selain dukungannya buat Suriah dalam proses pembangunan kembali. Ia menyatakan ada keputusan kuat Rusia untuk mendukung Suriah dalam kondisi sulit akibat perang teror dan ekonomi.
Dalam konteks yang sama, Wakil Perdana Menteri, Menteri Urusan Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah Walid Al-Moallem bertemu dengan Borisov dan delegasi yang menemaninya. Kedua pihak membahas peningkatan kerja sama antara kedua negara di segala bidang, terutama di bidang ekonomi.
Sudut pandang kedua negara sama berkaitan dengan pentingnya peningkatan hubungan ekonomi antara mereka dengan cara yang sejalan dengan hubungan politik dan militer sampai dicapainya kemitraan strategis antara mereka dengan cara yang menguntungkan kepentingan bersama rakyat kedua negara yang bersahabat itu.